2 Teroris di Jakbar Tak Masuk Jaringan Teror Aktif, Terpapar ISIS dari Medsos

1 month ago 13
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengatakan dua tersangka terorisme inisial RJ dan AM yang ditangkap di Jakarta Barat tidak tergabung dalam jaringan teror aktif. Keduannya merupakan pendukung dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau simpatisan Daulah Islamiyah yang terpapar propaganda ISIS melalui media sosial.

"Jadi mereka teradikalisasi terpapar dan kemudian memiliki niat untuk melakukan serangan tersebut, termotivasi dari kegiatan di sosial media," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024).

"Mereka ini seperti individual atau self radicalize, teradikalisasi sendiri dan kemudian muncul girohnya dan muncul niat untuk melakukan tindakan atau aksi serangan terorisme," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aswin mengatakan kedua tersangka aktif menyebarkan propaganda ISIS lewat konten di media social. Keduanya aktif menyebarkan ajaran agar ISIS bisa diterima di Indonesia.

"Diketahui pula yang bersangkutan mengibarkan bendera ISIS sembari memegang senjata disertai dengan statemen atau ajakan untuk mendukung keberadaan Daulah Islamiyah atau ISIS," ungkap Aswin.

Hasil penyelidikan sejauh ini mengungkap adanya rencana kedua tersangka melakukan serangan bom. Aswin mengatakan bahan peledak yang akan digunakan pelaku saat ini telah diamankan oleh Densus 88.

"Berdasarkan penyidikan yang dilakukan kita ketahui dua orang ini telah merakit pula bahan peladak yang sudah diamankan penyidik Densus 88," ucap Aswin.

"Kita belum tahu seperti apa aksi yang akan mereka rencanakan. Memang akan dirakit untuk menjadi bahan peledak, tapi kita belum sampai kepada kesimpulan bahwa akan digunakan sendiri atau mencari pengantin orang lain," tambahnya.

Dari tangan pelaku, polisi turut menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit airsoft gun, sejumlah atribut ISIS, hingga bahan kimia peledak. Aswin juga meminta masyarakat waspada dengan penyebaran propaganda dan radikalisme jaringan teror di media sosial.

"Mungkin kita harus semakin waspada bahwa proses radikalisasi atau termotivasinya seseorang untuk melakukan tindakan teror di dalam negeri banyak sekarang dipengaruhi dari sosial media baik yang berupa grup, privat maupun dari internet-internet secara umum," imbau Aswin.

Sebelumnya, Densus 88 juga menangkap remaja terduga teroris berinisial HOK (19) di Batu, Jawa Timur, pekan lalu. HOK belajar merakit bom melalui internet. HOK memiliki semangat merakit bom karena mengakses berbagai situs propaganda dari Daulah Islamiyah.

(ond/ygs)

Read Entire Article