4 Deret Ulah Pesilat: Konvoi Bikin Macet hingga Tersangka Pengeroyokan

4 weeks ago 15
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Sebanyak 23 pesilat di Surabaya, Jawa Timur sempat diamankan polisi karena terlibat dalam konvoi yang memicu kemacetan lalu lintas. Mereka membawa atribut bendera sambil melintas di Jalan Tunjungan dan terlihat tidak memakai helm.

Selain itu, sebanyak lima pesilat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan remaja berinisial IA (19) di Banyudono, Boyolali. Kelima tersangka itu telah ditangkap dan terancam hukuman 7 tahun penjara.

Berikut sederet fakta peristiwanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Konvoi Pesilat di Surabaya Bikin Macet, 23 Orang Ditangkap

Dikutip dari detikJatim, 23 orang pengendara motor yang merupakan pesilat dari perguruan tertentu sempat konvoi di sejumlah ruas jalan di Surabaya, Jawa Timur. Konvoi para pesilat ini terekam video amatir warga yang kemudian diunggah di media sosial.

Para pesilat dalam konvoi itu memakai baju hitam sambil membawa atribut bendera melintas di Jalan Tunjungan. Terlihat bahwa rombongan konvoi itu terpantau melanggar peraturan lalu lintas dengan tidak mengenakan helm saat berkendara.

Polisi menyatakan 23 orang rombongan pesilat yang konvoi pada Kamis (8/8/2024) di Jalan Tunjungan itu sudah ditangkap. Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Teguh Santoso menyatakan mereka diamankan di Mako Polrestabes Surabaya.

"23 gabungan anak perguruan pencak silat dan anak geng itu melakukan pelanggaran lalin dan tipiring," ujar Teguh, Kamis (8/8/2024).

Rombongan pesilat yang sempat bikin macet sejumlah ruas jalan di Surabaya telah diringkus polisi.Rombongan pesilat yang sempat bikin macet sejumlah ruas jalan di Surabaya telah diringkus polisi. (Foto: Istimewa)

Sudah Dipulangkan

Para pesilat berseragam hitam-hitam yang sempat konvoi membawa sejumlah atribut termasuk bendera hingga menyebabkan kemacetan di kawasan Jalan Tunjungan pada Kamis (8/8/2024) sudah dipulangkan. Di hari yang sama mereka juga diduga telah membuat keributan di sebuah toko koper di Jalan Manyar Kertoarjo.

"Dari 23 itu didata, diinterogasi, dan mayoritas masih sekolah. Mereka setelah dilakukan interogasi, orang tuanya dipanggil termasuk gurunya, dan perangkat desanya. Dijemput dan dipulangkan," kata Teguh.

Hanya Dapat Sanksi Tilang

Polisi hanya menerapkan tilang terhadap para pesilat itu karena mereka dinyatakan telah melanggar peraturan lalu lintas, di mana sebagian besar karena tidak memakai helm saat berkendara. Sementara kendaraan mereka hingga saat ini masih disita oleh Satlantas Polrestabes Surabaya.

Sementara terkait dugaan kericuhan yang mereka perbuat di toko koper yang juga sempat viral di media sosial, Teguh menyebutkan bahwa hingga hari ini belum ada laporan dari masyarakat bahwa mereka telah dirugikan akibat kericuhan itu.

"Sementara ini belum ada laporan korban dimana dirugikan dari perbuatan mereka. Jadi yang sempat viral itu, mereka hanya mendatangi itu (toko koper di Jalan Mayar Kertoarjo), ramai-ramai kemudian pergi. Dari pihak sana belum ada laporan," pungkas Teguh.

Baca di halaman selanjutnya.

Read Entire Article