Jakarta -
Kru darurat Brasil berhasil menemukan sisa tubuh dari 62 korban jatuhnya pesawat maskapai Voepass di Brasil.
Melansir Reuters, Minggu (11/8/2024), pesawat terbang itu jatuh ke tanah di kota Vinhedo, dekat Sao Paulo, pada Jumat (9/8/2024). Insiden itu menewaskan semua orang yang ada di dalam pesawat.
Mayat korban diidentifikasi dan terdiri dari 34 pria dan 28 wanita. Tubuh mereka dipindahkan ke kamar mayat polisi Sao Paulo untuk diidentifikasi lebih lanjut. Walikota Vinhedo, Dario Pacheco, menyebut jasad pilot dan co-pilot telah diidentifikasi pada hari itu juga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maskapai Voepass Airlines menyebut beberapa korban di antaranya adalah empat orang dengan kewarganegaraan ganda, tiga orang Venezuela, dan seorang Portugis. Warga Venezuela yang menjadi korban adalah seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun, ibu, serta neneknya. Selain itu, anjing milik sang anak laki-laki juga iktu dalam penerbangan tersebut.
Pada hari Jumat, Voepass mengatakan bahwa pesawat mengangkut 57 penumpang dan empat kru. Namun pada hari Sabtu, maskapai mengkonfirmasi ada penumpang yang belum ditemukan yang juga ikut dalam penerbangan. Sehingga total korban tewas menjadi 62 orang.
Petugas pemadam kebakaran, Maycon Cristo, mengatakan pihak berwenang menggunakan tempat duduk, ciri-ciri fisik, dokumen, dan barang-barang seperti telepon genggam untuk mengidentifikasi para korban.
Koordinator pertahanan sipil negara bagian, Henguel Pereira, menyebut kerabat korban dibawa ke Sao Paulo untuk memberikan sampel DNA guna membantu mengidentifikasi jenazah.
Sementara menurut kepala pusat investigasi kecelakaan penerbangan Cenipa Brasil, Marcelo Moreno, kotak hitam pesawat yang berisi rekaman suara dan data penerbangan sedang dalam proses analisis.
Pesawat tersebut adalah pesawat turboprop ATR-72. Pesawat sedang dalam perjalanan ke Sao Paulo dari Cascavel, negara bagian Parana. Hingga akhirnya pesawat berputar-putar sebelum jatuh sekitar pukul 13.30 di Vinhedo, sekitar 80 km barat laut Sao Paulo. Kendati jatuh di daerah pemukiman, tidak ada seorang pun yang terluka.
Menurut angkatan udara Brasil, sebelumnya pesawat terbang normal hingga pukul 13.21. Pesawat berhenti merespons panggilan dan kontak radar hilang pada pukul 13.22. Pilot pun tidak melaporkan keadaan darurat atau kondisi cuaca buruk.
ATR Prancis-Italia, yang dimiliki bersama oleh Airbus dan Leonardo, merupakan produsen dominan pesawat turboprop regional yang berkapasitas 40 hingga 70 orang. ATR mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat (9/8) bahwa para spesialisnya akan sepenuhnya terlibat dalam penyelidikan kecelakaan tersebut.
(wkn/wkn)