Jakarta -
Lifter atau atlet angkat besi Eko Yuli Irawan banjir pujian kendati tak berhasil meraih medali di Olimpiade 2024 Paris. Kiprahnya dimulai sejak dari Lampung. Berikut fakta-fakta Lampung.
Ucapan 'terima kasih Pak Eko' menggema di media sosial setelah lifter kawakan itu menyelesaikan perjuangan di Paris tadi malam. Bukan soal medali, tetapi itu adalah penampilan Eko pada olimpiade kelima. Ya, Eko secara konsisten mewakili Indonesia selama lima kali di olimpiade.
Dalam lima olimpiade itu, Eko meraih dua perak dan dua perunggu. Saat debut di Olimpiade 2008 Beijing, Eko meraih perunggu dari kelas 56 kg, Kemudian, saat di Londoan, Eko juga meraih perunggu dari kelas 62 kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat tahun kemudian di Rio de Janeiro, Eko menyumbangkan perak dari kelas yang sama 62 kg. Perak kembali diraih saat Eko tampil di Tokyo dari kelas 68 kg.
Dari asal usulnya sebagai orang Lampung, apa saja sih yang menarik untuk dikulik tentang wilayah itu?
Berikut sembilan fakta Provinsi Lampung:
1. Produsen Pisang Terbesar Ketiga
Jika yang pernah berkunjung ke wilayah ini pasti banyak melihat deretan toko oleh-oleh yang menjual berbagai olahan pisang. Ya, Lampung memang menjadi tempat produksi pisang terbesar ketiga di Indonesia.
Dari data Diskominfotik Provinsi Lampung tahun 2023, produksi pisang per tahunnya bisa mencapai angka 1.223.009 ton, di posisi kedua diduduki Jawa Barat dan peringkat satunya adalah Jawa Timur. Banyak olahan pisang yang dijadikan oleh-oleh di Lampung, salah satu yang hitsnya adalah pisang dengan balutan coklat.
2. Pintu Masuk Pulau Sumatera
Wilayah Lampung memiliki letak di bagian ujung tenggara Pulau Sumatera, hal inilah yang membuat Provinsi Lampung juga disebut dengan pintu gerbang Pulau Sumatera. Di Provinsi Lampung juga memiliki dua pelabuhan utama yakni Pelabuhan Bakauheni dan Panjang.
Wilayah di ujung Pulau Sumatera ini juga berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Selat Sunda. Jika akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak di Banten ke Pelabuhan Bakauheni, jarak yang ditempuh bisa menghabiskan waktu sekitar satu hingga dua jam lebih.
3. Konservasi Lingkungan
Provinsi Lampung memiliki tempat konservasi satwa langka yang sudah terkenal yakni Taman Nasional Way Kambas. Tapi Lampung tidak hanya memiliki Way Kambas, terdapat beberapa kawasan konservasi lainnya seperti Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, KPA Rawa Kendis, dan Cagar Alam Laut Krakatau.
Sebagai contoh lain, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan juga sebagai wilayah konservasi memiliki ragam flora dan fauna yang sudah sudah terbilang langka. Tentunya selain itu, wilayah ini juga menyuguhkan bentangan keindahan alamnya.
4. Kopi Robusta
Selain terkenal dengan produksi pisangnya, Provinsi Lampung juga terkenal kopi robustanya yang khas dengan kelembutan teksturnya dan campuran rasa asam serta pahit yang mengikat. Bahkan Kopi Robusta Lampung ini sudah dikirim ke berbagai penjuru dunia karena banyaknya peminat biji kopi ini.
Tujuan negaranya beragam semua benua telah kopi ini datangi seperti Beliga, Jerman, Hongkong, Yunani, India, Jepang, Italia, Portugal, Maroko, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris sampai Aljazair.
5. Bendungan Terbesar se-Asia Tenggara
Bendungan Batu Tegi berada di wilayah Pekon Batu Tegi, Tanggamus ini merupakan bendungan terbesar di Asia Tenggara. Dengan tinggi kurang lebih 75 meter dan panjangnya sekitar 350 meter sehingga mampu menampung air sekiranya 687,767 juta kubik.
Fungsi dari bendungan tersebut sebagai penyalur air ke persawahan di wilayah Lampung Selatan hingga Lampung Tengah seluar 16.000 hektar. Selain itu juga digunakan sebagai Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA).
6. Budaya Warisan
Provinsi Lampung juga memiliki beragam budaya khas yang sudah masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia, delapan di antaranya adalah Tari PIring, Tari Batin, Tari Rudat Lampung, Tari Bujantan Budamping, Turun Mandei, Cangget Bakha, Peros Pasin hingga Petikan Gitar Klasik Lampung.
7. Titik Nol Sumatera
Menara Siger merupakan bangunan megah yang sebagai monumen titik nol Sumatera yang berada di Provinsi Lampung. Bangunan tersebut dibangun pada tahun 2005 yang berdiri di atas bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut.
Menara Siger diambil dari mahkota khas Lampung bernama siger yang biasa digunakan oleh perempuan dalam prosesi upacara adat sebagai simbol kehormatan.
8. Taman Nasional Way Kambas
Dikutip dari situs desabrajaharjosari, Taman Nasional Way Kambas merupakan tempat konservasi gajah sumatera yang merupakan hewan endemik Pulau Sumatera. Kawasan itu terdiri dari hutan air rawa dengan hamparan padang rumput, semak belukar, serta hutan pantai. Luas secara keseluruhan mencapai 125.000 hektar.
Jumlah gajah yang dilatih di Way Kambas mencapai 300 gajah. Gajah-gajah tersebut nantinya akan disebarkan ke sejumlah kebun binatang yang ada di Indonesia.
Way Kambas bukan hanya rumah bagi gajah sumatera, tetapi juga binatang yang dilindungi lain seperti beruang madu, badak sumatera, harimau sumatera, rusa sambas, kijang, kucing emas, tapi juga beberapa hewan lain yang terancam punah.
9. Padepokan Angkat Besi Gajah Lampung
Eko lahir dan tumbuh di Lampung, sentra latihan angkat besi nasional. Dari provinsi itu bukan hanya Eko yang menjadi angkat besi. Di sanalah sentra pelatihan angkat besi ada, Padepokan Gajah Lampung.
Eko, Okta Dwi Pramita peraih medali emas SEA Games Laos 2009, Bayu Saputra perah perak SEA Games Palembang 2011, Winarni peraih perunggu pada Olimpiade 2000 kelas 53kg, dan Sri Hartati juara dunia Angkat Berat kelas 57kg di Luksemburg bersama Doni Meiyanto di kelas 74kg, serta Triyatno peraih perunggu Olimpiade 2008 Beijing dan perak di olimpiade 2012 London ditempa di sana.
Itu merupakan beberapa fakta-fakta menarik tentang Provinsi Lampung yang juga disebut kota beragam suku karena menjadi tujuan transmigrasi orang-orang dari Pulau Jawa. Maka tak aneh jika tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni mendapati orang-orang yang berbahasa Jawa.
(fem/fem)