Jakarta -
Gunung Sanggabuana memang menyimpan begitu banyak hewan unik. Jika traveler belum tahu bahwa di sana terdapat naga Jawa.
Ya, jika beruntung Anda akan menemui hewan melata dengan kulit mirip naga, bersisik menonjol. Traveler pasti mengidentifikasinya dengan makhluk mitos seperti di film-film.
Secara mengejutkan di hutan Pegunungan Sanggabuana ternyata juga ditemukan melata yang selama ini dianggap sebagai hewan mitologi, yaitu ular naga Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ular Naga Jawa atau Xenodermus javanicus ditemukan oleh tim eksplorasi SCF, ketika sedang melakukan pendataan herpetofauna di sepanjang aliran sungai Cikoleangkak, di ketinggian sekitar 600 mdpl di dalam kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana.
Ular naga Jawa (Xenodermus javanicus) (Foto: Lutz Obelgönner)
Ular unik ini ditemukan dengan panjang sekitar 50 centimeter, dan terekam kamera memangsa anak katak (cebong). Keunikan hewan melata ini adalah sisiknya lebih kasar dibanding ular lain, dan mempunyai hemipenial atau duri yang menonjol di bagian punggung dan dorsal.
Barisan Hemipenial yang berjajar rapi di bagian punggung dan mempunyai semacam dua tanduk di bagian kepala, membuat ular ini mirip dengan ular naga dalam cerita mitologi.
Dalam IUCN Red List, Ular Naga Jawa masuk dalam kategori Least Concern (LC). Keberadaan ular naga di kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana ini menjadi salah satu indikator lingkungan.
Ular naga jawa sangat rentan terhadap polusi dan perubahan lingkungan, keberadaan ular naga jawa, juga menjadi penanda bahwa ekosistem di sekitarnya masih baik, dan perlu dipertahankan.
Selain ular naga Jawa, Gunung Sanggabuana juga memiliki aneka hewan rentan dan tentu keberadaannya dilindungi. Hewan-hewan yang dimaksud adalah elang Jawa, macan tutul Jawa, alap-alap capung atau yang terkecil di dunia, owa Jawa, dan katak tanduk Jawa.
Baca artikel selengkapnya di detikJabar
(msl/msl)