Jakarta - Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Untuk mengatasi ancaman ini, maka perlu mengambil langkah-langkah konkret, salah satunya adalah dengan menurunkan emisi gas rumah kaca.
Emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O), adalah penyebab utama pemanasan global. Gas-gas ini terperangkap di atmosfer dan menyebabkan efek rumah kaca, yang memerangkap panas dan menyebabkan peningkatan suhu bumi.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), menjadi salah satu perusahaan yang berhasil mengurangi emisi karbon melalui berbagai inovasi dan teknologi ramah lingkungan. Di antaranya adalah program waste to energy for community (Wast-Eco) dan inovasi konversi mesin diesel di crew boat menjadi Dual Diesel Fuel (DDF).
"PHM dalam hari ini sangat mendukung upaya-upaya pemerintah dalam hal ini, melalui Pertamina, bahwa kami diberi tugas dan beban untuk melakukan pengurangan emisi. Salah satunya adalah WasteCo, yaitu membuat limbah sampah menjadi energi untuk masyarakat. Kemudian yang kedua terkait efisiensi yang dilakukan PHM. Karena aktivitas kami sudah tidak besar lagi, sehingga kami menurunkan mode teknis dari yang tadinya besar menjadi kecil," ujar General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam, Setyo Sapto Edi dalam sesi talkshow bertajuk 'Upaya Mitigasi Perubahan Iklim' di acara Festival LIKE di Jakarta, Sabtu (10/8/2024).
Lebih lanjut Setyo menjelaskan terkait konversi mesin diesel ini bisa mendapatkan efisiensi biaya di sektor operasional transportasi laut. Apalagi dengan pertimbangan harga BBM, tingginya operasional armada laut dan konsumsi solar tentunya mendorong PHM melakukan efisiensi biaya dengan menggabungkan bahan bakar gas (LNG) dan diesel untuk operasional crew boat.
"Kami sekarang sedang melakukan prototipe untuk pembuatan diesel ke LNG. Itu efisiencenya sangat banyak karena bisa membuat kita bahan bakar itu 80% LNG dan 20% diesel," jelas Setyo.
"Itu tentunya dari sisi efisiensi dan dari sisi juga pengurangan emisi," tambahnya.
Kemudian upaya pengurangan emisi di masyarakat, lanjut Setyo, PHM juga telah banyak melakukan banyak hal. Seperti dengan pemasangan solar panert ke hampir 23 ribu masyarakat di sekitar daerah operasi.
"Dari solar panel tadi saya sampaikan hanya dari satu-satu yang di kantor saja sudah hampir (menurunkan) 300 ton emisi. Di kantor. dan itu sekarang kami banyak ada di lapangan dan masyarakat juga," ungkapnya.
(akn/ega)