Jakarta -
Untuk menghasilkan minuman kopi, biji kopi biasanya dijemur, dipanggang, lalu digiling. Namun, ternyata ada biji kopi yang difermentasi dan menghasilkan cita rasa baru. Tertarik coba?
Dunia perkopian yang semakin berkembang memunculkan keragaman jenis kopi. Tidak hanya racikannya, tetapi jenis biji kopi sampai proses pengolahannya.
Salah satu yang telah lama diperbincangkan yaitu biji kopi fermentasi. Tren minum biji kopi fermentasi disebut-sebut akan terus berlanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tingginya permintaan di sektor kopi spesial, para pemanggang kopi memikirkan kembali strategi penambahan nilai mereka. Kopi fermentasi inilah yang jadi salah satu bentuk strategi tersebut.
Proses fermentasi sendiri sudah ada sejak 6.000 SM. Menjadi suatu proses metabolisme anaerobik, yaitu mikroba bermanfaat, seperti ragi, bakteri, atau jamur, yang mengubah gula dan protein kompleks menjadi senyawa organik lebih sederhana.
Proses ini hampir selalu menghasilkan pelepasan karbon dioksidan dan alkohol.
Makanan atau minuman hasil fermentasi juga sering disebut makanan super karena tinggi akan probiotik, antioksidan, dan sifat anti-inflamasinya.
Pemanggang kopi spesial pun mulai bereksperimen dengan cara-cara baru untuk menambah nilai pada biji kopi mereka. Alhasil, mereka mulai menjual biji kopi yang difermentasi. Biji kopi fermentasi dikenal akan menghasilkan cita rasa baru dan berbeda dari minuman biji kopi biasa.
Berikut fakta biji kopi fermentasi seperti dilansir dari coffeeness.de (24/03/2025).
1. Proses berbeda dari biji kopi biasa
Biji kopi fermentasi diolah secara berbeda dengan biji kopi standar biasa. Foto: Wealthy Gorilla
Sebenarnya pasca panen, semua biji kopi mengalami fermentasi. Namun, tidak dengan cara yang sama seperti fermentasi yang terkendali.
Setelah panen, petani kopi melakukan pengolahan kopi sebagai nilai tambah. Melalui proses fermentasi alami, mereka menghasilkan kopi yang telah melalui proses washed, semi-washed, madu, atau kopi olahan alami.
Namun, hanya sampai di situ saja untuk produksi kopi biasa. Setelah itu, petani akan memilah, menyortir dan mengemas biji kopi mereka untuk dipanggang. Lalu mulai melakukan fermentasi.
2. Fermentasi biji kopi
Biji kopi fermentasi perlu diproses dengan cara yang berbeda. Foto: Getty Images/wundervisuals
Kopi fermentasi bukanlah kopi biasa karena hasilnya mirip seperti biji kopi single origin yang diberi sentuhan baru.
Awal mulanya dipopulerkan oleh visioner kopi Australia, Sasa Sestic pada tahun 2015. Lalu biji kopi ini langsung menggemparkan dunia.
Dalam proses ini, biji kopi yang sudah diproses normal tidak langsung masuk ke proses pemanggangan, tetapi mengambil jalan memutar.
Selama tahap fermentasi terkendali, enzim alami dan mikroorganisme bekerja dengan sangat baik. Mereka memecah karbohidrat kompleks, protein, dan senyawa lain menjadi gula yang dapat difermentasi dan menghasilkan asam organik.
Senyawa lain ini termasuk karbon dioksida dan alkohol. Setelah selesai, biji kopi dikeringkan dan dipanggang seperti kopi lainnya.
Menyeduh kopi fermentasi seperti membuka dunia rasa yang baru dan meningkatkan profil rasa yang berbeda dari pengolahan kopi biasa.
Penasaran perbedaan kopi fermentasi vs kopi biasa? Bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
Simak Video "Anjuran Kopi dan Teh Tak Dikonsumsi saat Sahur"
[Gambas:Video 20detik]