Jakarta -
Bank terbesar di Amerika Serikat (AS), JPMorgan Chase mulai melirik teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengoptimasi bisnis. JPMorgan Chase memberikan puluhan ribu karyawannya sebuah asisten AI dengan sistem large language model (LLM).
Program yang disebut LLM Suite tersebut sudah tersedia bagi lebih dari 60.000 karyawan JPMorgan Chase. Perangkat AI yang satu ini dibuat untuk dapat membantu karyawan dengan tugas-tugas seperti menulis email dan laporan.
Daripada mengembangkan model AI-nya sendiri, JPMorgan merancang LLM Suite dengan perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada akhirnya, kami ingin dapat bergerak cukup lancar di antara berbagai model masalah tergantung pada kasus penggunaan," kata Teresa Heitsenrether, Kepala Bagian Data dan Analitik JPMorgan dikutip dari CNBC, Sabtu (10/8/2024).
Bank tersebut telah memperkenalkan LLM Suite secara luas di seluruh perusahaan, dengan kelompok-kelompok yang menggunakannya di divisi konsumen JPMorgan, bank investasi, dan bisnis manajemen aset dan kekayaan.
Ini dapat membantu karyawan dalam menulis, meringkas dokumen yang panjang, memecahkan masalah menggunakan Excel, dan menghasilkan ide.
Langkah JPMorgan Chase yang merupakan bank terbesar di AS itu menunjukkan seberapa cepat AI telah menyebar ke berbagai perusahaan AS sejak kedatangan ChatGPT pada akhir 2022.
Bank pesaing JPMorgan, Morgan Stanley, juga telah merilis sepasang alat AI untuk penasihat keuangan. Di sisi lain, raksasa teknologi Apple juga mengintegrasikan model OpenAI ke dalam sistem operasi ratusan juta perangkat konsumennya.
(hal/ara)