Begini Jurus Kemenhub Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

3 weeks ago 15
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Transportasi laut merupakan komponen yang sangat penting bagi kelancaran ekonomi masyarakat, baik di daerah maupun luar daerah Pulau Jawa. Hal tersebut menjadi latar belakang Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mengadakan Focus Group Discussion (FGD) khususnya pada wilayah kerja Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak. Kegiatan FGD Penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Karamian, Kabupaten Sumenep, diadakan pada Kamis (8/8) di Hotel Aston Sidoarjo.

Direktur Kenavigasian, yang diwakili oleh Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak, Agustono, dalam sambutannya saat membuka FGD menyampaikan bahwa Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Karamian memiliki rute pelayaran yang menghubungkan penyeberangan penumpang dari Jawa - Madura hingga Pulau Kalimantan, sehingga dapat mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

"Dengan adanya penetapan alur pada kedua pelabuhan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memastikan alur pelayaran yang tepat, aman, dan efisien," ujar Agustono dalam siaran pers, ditulis Minggu (11/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alur pelayaran memiliki peran yang penting untuk keselamatan pelayaran demi mencegah terjadinya kecelakaan. Alur pelayaran dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran melalui pemberian koridor bagi kapal-kapal yang berlayar melintasi perairan, yang diikuti dengan penandaan bahaya kenavigasian, serta penentuan area labuh kapal.

Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Karamian secara geografis berada pada wilayah Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Secara hierarki, pelabuhan tersebut berdasarkan KP 432 Tahun 2017 memiliki status sebagai pelabuhan pengumpan regional.

"Dalam hal pengembangan ekonomi daerah, Pelabuhan Masalembu dan Pelabuhan Karamian merupakan pelabuhan utama yang menunjang transportasi laut angkutan barang, yang sangat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal," ungkapnya.

Berdasarkan hasil survei, Pelabuhan Masalembu memiliki kedalaman di depan dermaga berkisar antara 2,8 hingga 5,2 mlws. Sementara itu, Pelabuhan Karamian memiliki kedalaman bervariasi, yakni di depan dermaga antara 4,7 hingga 14,6 mlws, dan kedalaman di alur antara 16,8 hingga 27,5 mlws, dengan jenis material dasar laut berupa lumpur berpasir.

"Alur pelayaran harus ditetapkan dengan batas-batas yang sudah ditentukan secara jelas berdasarkan koordinat geografis yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran," jelasnya.

Agustono juga mengingatkan agar alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta diumumkan melalui maklumat pelayaran maupun berita pelaut Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Alur dan Telekomunikasi Pelayanan (Telkompel), Capt. Heru Maryanto, menyampaikan bahwa hingga tahun 2024 ini telah ditetapkan 8 alur pelayaran, di antaranya Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Alur Pelayaran Timur Surabaya (APTS), Alur Pelabuhan Kalianget, Alur Pelabuhan Probolinggo, Alur Pelabuhan Panarukan, Alur Pelabuhan Tanjung Wangi, Alur Pelabuhan Tanjung Pakis, dan Alur Pelabuhan Taddan.

Sementara itu, di Wilayah Kerja Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak, masih terdapat 4 alur pelayaran masuk pelabuhan yang sedang dalam proses penetapan, di antaranya Alur Pelayaran Pelabuhan Bawean, Alur Pelabuhan Branta, Alur Pelabuhan Kalbut, dan Alur Pelabuhan Boom.

"Melalui Focus Group Discussion ini, diharapkan akan menghasilkan masukan maupun saran dari para pemangku kepentingan terkait, khususnya dalam mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran serta kelancaran bagi kapal-kapal yang keluar masuk Pelabuhan Masalembo dan Pelabuhan Karamian yang berada di Kabupaten Sumenep," ujar Capt. Heru.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut pada sesi diskusi dipimpin oleh moderator dari Direktorat Kenavigasian dengan 5 narasumber dari Pushidrosal, Biro Hukum Kementerian Perhubungan, Direktorat Kepelabuhanan, Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak, serta Poltekpel Surabaya. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh 52 instansi secara luring dan daring melalui Zoom Meeting.

(kil/kil)

Read Entire Article