Cerita Siswa SMA di Semarang, Jadi Agent of Change Peduli Lingkungan

1 month ago 17
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Di era modern ini, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan tetap dituntut semakin meningkat, terutama di kalangan anak muda. Generasi muda memiliki peran vital dalam upaya pelestarian alam dan penciptaan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Founder dari Desa Bumi Gamma Thohir menilai peran dari anak muda sangat penting dalam membantu mengatasi masalah isu lingkungan. Pasalnya, mereka para pemuda memiliki kesempatan yang besar untuk turut berkontribusi dalam menghadirkan inovasi di bidang lingkungan.

"Mungkin untuk saya anak muda sebagai penggagas. Saya awal mulai di usia 15 tahun sudah peduli terhadap lingkungan," kata Gamma di acara talkshow Festival LIKE 2 bertema 'Pemuda dan Tantangan Menciptakan Environmental Citizenship di Indonesia', di JCC, Kamis (8/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu kisah anak muda aktivitas lingkungan ialah salah seorang pelajar dari SMA 2 Semarang, Alyaneyda Khoirunnisa Rinandi. Remaja kelas 12 penerima manfaat dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) ini telah lama aktif menjaga lingkungan dengan melakukan aksi bersih-bersih lingkungan seperti sungai, pantai hingga melakukan penanaman pohon.

"Sebenernya dari kecil aku udah interest karena emang dari kecil itu orang tuaku selalu marahin kalau misalnya kita bertamasya itu selalu ke nature gitu, daripada ke bangunan-bangunan kayak mal dan sebagainya. Tapi makin ke sini makin interest lagi mulai ke aksi lingkungan mulai masuk ke riset lingkungan juga. Jadi aku jalanin dua-duanya itu karena riset itu membantu aku untuk menyelesaikan masalah lingkungan dan aksi lingkungan itu membantu aku supaya tahu kondisi lingkungan itu dan masalah lingkungan itu apa," jelas Alya yang juga merupakan salah satu narasumber di event talkshow Festival LIKE tersebut.

`Adaro Foto: Istimewa

Alya menilai lingkungan Indonesia saat ini ibaratnya sudah semakin sakit, dengan pemanasan global. Selain itu, banyak sekali flora dan fauna yang sudah punah.

"Kayaknya kita perlu agent of change pemuda ini untuk lebih melakukan aksi ke lingkungan," katanya.

Oleh karenanya, ia bersama teman-teman sebayanya membentuk komunitas lingkungan di sekolah bernama Gen Pelita. Setiap pekan komunitas yang paling aktif berjumlah 15 orang tersebut membersihkan lingkungan sekolah. Tak hanya itu, banyak event-event pembersihan skala besar yang telah dilakukan komunitas yang telah ada sejak tahun 2020 ini.

"Nah jadi kalau sama komunitas itu, aku biasa emang agenda rutinya bersih-bersih sekolah, sama ada kayak gorong-gorong atau juga sungai kecil di sekitar sekolah itu, aku juga bersihin itu dan untuk beberapa panggilan dinas kayak DLH gtu, ketika mereka mau mengadakan clean up bareng, biasanya komunitas Gen Pelita ini yang keluar," ungkap Alya.

Untuk diketahui, Festival LIKE 2 merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan). Adapun tema yang diambil dalam festival yang digelar pada 8-11 Agustus 2024 dI Jakarta Convention Center Hall A & B, Senayan, Jakarta ini yaitu '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas'

Acara ini akan diisi oleh berbagai kegiatan diantaranya I LIKE CONCERT, I LIKE WALK (Fun Walk), Talk Show, Exhibition, Coaching Clinic, Sellers Meet Buyer, Demo Inovasi, Competition, dan KLHK Appreciation Night.

(akn/ega)

Read Entire Article