Jakarta -
Operasional di Lanud Halim Perdanakusuma saat ini masih berbagi dengan layanan pesawat komersil. Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma Destianto N Utomo menilai hal tersebut masih ideal.
Destianto mengatakan kegiatan militer di Lanud Halim Perdanakusuma tidak terganggu dengan layanan pesawat komersial di Bandara Halim Perdanakusuma. Dia mengatakan koordinasi dan kerja sama antara pihak Bandara dengan Lanud berjalan dengan baik.
"Saya kira masih ideal ya, karena kita bekerja sama dengan baik dari sisi Bandara," kata Destianto di Kompleks Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (11/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam hal ini yang mengoperasikan pesawat komersial airline itu ada di Terminal Utara, sedangkan kita ada di apron VIP maupun di Terminal Selatan itu operasional untuk kegiatan militer," katanya.
Dia mengatakan pola seperti itu dirasa masih ideal bagi Lanud Halim Perdanakusuma ke depan. Terlebih dengan lokasi Lanud Halim Perdanakusuma yang strategis membuat pembatasan hanya untuk kegiatan militer saja belum diperlukan.
"Saya kira tidak masalah dan ke depan akan saya harapkan juga tetap seperti ini, karena posisi Lanud Halim memang cukup strategis ya. Jadi kepala-kepala negara, kemudian pejabat pemerintahan itu banyak yang berangkat dan kembali lewat Lanud Halim," katanya.
Ditanyakan mengenai peran Lanud Halim Perdanakusuma setelah pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Destianto mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan dari Mabes AU. Namun dia mengungkapkan skadron VIP di Halim Perdanakusuma masih bertahan, adapun pembentukan skadron baru di IKN direncanakan secara bertahap.
"Jadi secara bertahap akan ada personel yang bergeser, kemudian akan dibentuk satuan di sana pastinya. Karena misalnya Ibu Kota pindah juga akan dibentuk skadron VIP di sana, akan menyesuaikan, tapi itu akan secara bertahap," katanya.
(dek/dek)