Jakarta -
Demi kebahagiaan anak, apapun rela dilakukan. Begitu pula dengan pria muda ini yang rela tempuh puluhan kilometer untuk anak semata wayangnya.
Kebahagiaan anak dan kecukupannya pasti akan selalu diusahakan oleh orang tua. Bagaimana pun anak adalah rezeki yang dititipkan Tuhan untuk dijaga hingga akhir hayat.
Banting tulang sampai tak sempat istirahat juga rela dilakoni oleh orang tua agar anaknya merasa bahagia. Apalagi mereka yang harus menjalani profesi cukup keras dengan menghabiskan banyak waktunya terjemur matahari di jalanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kisah seorang pria yang rela menjadi pengemudi ojek online (ojol) untuk mengantar makanan setiap hari. Tujuannya hanya satu, mencukupi permintaan dan kebutuhan hidup anaknya yang masih balita.
Baca juga: 5 Kebiasaan Makan Paus yang Tercatat dalam The Vatican Cookbook
Seorang pria asal India rela bekerja keras demi menghidupi anaknya dengan layak. Foto: DailyDot
Sonu, pria asal India, dilaporkan oleh Times of India (6/9) memiliki kisah yang menyentuh. Ia yang baru berusia 23 tahun ini sudah menjadi seorang ayah untuk seorang balita yang usianya baru menginjak 2 tahun.
Setiap hari Sonu harus bekerja keras sebagai pengantar makanan demi anaknya, Sarthak. Setelah menikah pada 2019 dan ditinggal istrinya, Nancy, pulang kampung berbagai pekerjaan dilakukan Sonu demi mencukupi kebutuhan anaknya.
Sebelum menjadi pengantar makanan ia pernah menjadi seorang buruh hingga penjaga keamanan yang bayarannya hanya Rp 36.000 per hari. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menjadi pengantar makanan sejak 3 tahun terakhir akan lebih menyesuaikan waktu sambil menjaga anaknya.
"Aku hanya ingin anakku segera pergi ke sekolah, belajar, dan meraih impiannya, ia juga bisa bermain dengan teman sebaya yang memiliki harapan besar untuk masa depannya," ujar Sonu saat ditanya tujuan kerja kerasnya.
Sonu hanya memprioritaskan kebahagiaan anaknya tanpa mementingkan kelelahan yang dirasakan. Foto: Times of India
Merujuk pada riwayat pemesanan pada aplikasinya, dalam satu hari ia bisa bepergian hingga puluhan kilometer. Durasi yang dihabiskan untuk mengantar makanan pelanggan diakui Sonu mencapai 12 jam per hari untuk mendapatkan penghasilan 500 Rupee atau Rp 92.000.
Mengambil pesanan makanan dari restoran satu ke restoran lainnya, ia mengandalkan sepeda listrik bersama anaknya yang ikut duduk di bagian depan. Sesekali tantangan seperti dikejar anjing liar membuat Sonu khawatir dengan keselamatan anaknya.
"Banyak sekali waktu-waktu di mana aku merasa kesulitan bahkan untuk membeli makananku sendiri, tetapi aku selalu mengutamakan makanan anakku. Begitupula saat istriku hamil Sarthak, kebutuhan nutrisinya menjadi prioritasku," kata Sonu.
Namun ia sama sekali tak menyesali keputusannya menjadi pengantar makanan. Kelelahan, ketakutan, dan rasa khawatir pada masa depan anaknya menjadi bahan bakar untuk tetap bekerja keras sepanjang waktu.
(dfl/adr)