Dinas Kebudayaan DKI Minta Tambahan Anggaran untuk 80 CCTV yang Rusak di TIM

4 weeks ago 15
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Kepala Satuan Pelaksana Teknis Pertunjukkan dan Publikasi Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM), Eko Wahyu Wibowo mengusulkan pengadaan anggaran untuk 80 CCTV yang rusak di TIM. Hal itu dilakukan demi pengamanan untuk alat-alat theater baru.

Usulan itu disampaikan Eko dalam rapat pembahasan Komisi E terhadap Raperda tentang perubahan APBD 2024 di DPRD DKI Jakarta, Jumat (9/8/2024).

"Mengadakan penganggaran pemasangan CCTV ya pak? Memang sebelumnya belum ada CCTV?" tanya Ketua Komisi E Iman Satria dalam rapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada, tapi nggak fungsi semua saat ini," kata Eko.

Ketua Komisi E, Iman pun memastikan, mengapa ada 80 CCTV tak berfungsi di TIM. Dia juga bertanya kapan terakhir pengadaan anggaran untuk CCTV.

"Itu nggak dipasang, rusak atau apa? Tahun berapa pengadaannya? 80 titik itu kan nggak sedikit ya. Itu bisa menjangkau seluruh TIM menurut saya. Apa memang masa penggunaannya sudah habis?" tanya Iman.

"Sampai sekarang CCTV banyak yang nggak hidup pak. Pengadaan terakhir tahun 1996 pak," jawab Eko.

"Kenapa bapak baru ajukan sekarang? Kenapa nggak kemarin sama Bappeda?" tanya Iman lagi.

"Kalau CCTV, kita sekarang kan ada pengadaan alat baru, tentunya kita membutuhkan pengamanan yang lebih ekstra. Tadinya kita mau mendata pengadaan itu di tahun 2025, tapi karena sekarang kita pasang alat yang serba mahal, ada lighting, sound, dan lain lain, tentu kita butuh pengamanan. Makanya kita anggarkan di tengah ini," ujar Eko.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana mengatakan bahwa 80 CCTV di TIM dalam kondisi tidak layak.

"Itu beberapa dalam kondisi rusak, kalau tadi dibilang, hasil perbaikannya sulit karena sudah discontinue," kata Iwan.

"Tidak aktif dalam arti dalam kondisi tidak layak untuk dipasang sampai saat ini. Sehingga kami khawatir, kan asetnya besar apalagi tadi ditambah revitalisasi theater lalu ada sound sistemnya kan mahal banget tuh, makanya kita khawatir hilang lah. Itu kurang lebih," imbuhnya.

Iwan menjelaskan, 80 CCTV dipasang tak hanya di lingkungan theater saja, namun seluruh lingkungan Taman Ismail Marzuki.

"Menyediakan 80 titik CCTV bukan hanya untuk di theater, tapi area kita kan besar di Taman Ismail Marzuki itu kan ada 7,2 ha," ucapnya.

(bel/idn)

Read Entire Article