Jakarta -
Kejadian merugikan dialami seorang pemilik warung di kawasan Jawa Timur. Dijanjikan etalase untuk warungnya, ia berujung menjadi korban penipuan sales makanan.
Banyak oknum kejahatan yang menyerang korbannya tanpa pandang bulu. Kerugian demi kerugian sengaja diciptakan untuk keuntungannya sendiri bahkan sampai merugikan bisnis skala kecil.
Selain tantangan modal dan pasar, pemilik bisnis juga wajib waspada dengan para penipu serupa. Jangan sampai menjadi salah satu dari korbannya yang terpaksa merugi padahal belum sempat dapat untung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu yang dirasakan oleh keluarga dari pemilik akun X @cassandrgbllvn. Ia menceritakan kronologinya ibunya yang menjadi korban penipuan saat memulai bisnis kecil rumahan (8/8).
Seorang pengguna X, laporkan penipuan terhadap ibunya yang dilakukan oleh sales jajanan. Foto: Twitter/cassandrgbllvn
Cuitan Cassa pada X berhasil menarik 514 ribu pengguna untuk menyimak kisahnya. Insiden ini diawali dengan datangnya seorang sales atau penjual makanan ke warung kelontong ibunya yang belum lama buka.
Melihat kondisi warung yang masih sangat sederhana, penjual itu menawarkan etalase dan isinya secara gratis. Tetapi ada syarat yang harus dilakukan jika ibu dari Cassa tertarik dengan penawarannya.
"...Kan ibu belum lama buka warung, hari ini nih ada sales yang nawarin etalase + isinya gratis (alias dipinjemin) dengan embel-embel harus beli 2 jajanan toples gitu yang harganya nggak ngotak (masuk akal)," tulisnya.
Dua toples jajanan yang dimaksud ternyata berupa olahan cokelat, ada yang cokelat cone dan biskuit cokelat. Ia juga membubuhkan bukti pembayaran terhadap penjual makanan tersebut.
Ia hanya mendapat dua toples jajanan tanpa etalase yang dijanjikan setelah membayar Rp 360.000. Foto: Twitter/cassandrgbllvn
Tertera satu harga jajanan toplesnya dibanderol Rp 180.000 dan ibunya membayar senilai Rp 360.000 secara tunai dan lunas. Dalam coretan bukti pembayaran tertera juga oknum tersebut bernama Agus dengan nomor telepon yang diberikan untuk menghubunginya jikalau ada yang hendak ditanyakan.
Cassa mendapati nomor telepon tersebut tidak terhubung pada WhatsApp. Merasa curiga, ia memeriksa nomor tersebut dan menemukan fakta nomor telepon itu benar pelaku penipuan dengan banyak korban yang sudah terjaring modusnya.
Berbagai catatan 'Penipu' terlihat dari hasil pelacakan nomor telepon melalui aplikasi Get Contact. Pada kolom balasannya, Cassa menyebutkan bahwa kejadian ini terjadi secara khusus di kawasan Kediri.
Banyak netizen dan pengguna X lainnya yang turut prihatin dengan kejadian tersebut. Mereka ikut kebingungan dengan modus pelaku yang benar-benar berhasil merugikan korbannya.
"Kalau yang bener mah pasti datang etalasenya dulu baru bayar, kalau bayar duluan sudah pasti penipu. Semoga dapat ganti yang lebih sama Allah ya, rezeki ibunya juga makin makin banyak. Aamiin," balas salah satu netizen.
Tim detikcom sudah berusaha menghubungi Cassa terkait utasnya pada X, namun belum ada konfirmasi yang kami terima.
(dfl/adr)