Jakarta -
Fenomena Equinox akan terjadi lagi di bulan September 2024, setelah sebelumnya telah berlangsung pada bulan Maret lalu. Ini merupakan fenomena ketika Matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau ekuator yang terjadi dua kali dalam satu tahun.
Informasi terkait waktu terjadinya fenomena Equinox di tahun 2024 ini sebagaimana dilansir dalam laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Waktu Equinox Terjadi pada 22 September 2024
Menurut laporan BRIN, disebutkan bahwa fenomena Equinox akan kembali terjadi dengan puncaknya pada tanggal 22 September 2024. "Matahari akan bersinar tepat di garis khatulistiwa dan jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia," dalam keterangan BRIN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, mengutip dari BMKG, Ekuinoks atau Equinox adalah fenomena yang terjadi ketika posisi Matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau ekuator. Ketika fenomena Equinox berlangsung, jarak antara Matahari dengan Bumi adalah jarak yang paling dekat.
Fenomena Equinox Terjadi 2 Kali dalam Setahun
Secara periodik, fenomena Equinox berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Maret dan September. Untuk rentang waktunya biasa terjadi pada tanggal 20 hingga 23 di bulan Maret (disebut juga Vernal Equinox) atau September (disebut juga Autumnal Equinox).
Momen ketika Matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa Bumi itu artinya Matahari muncul tepat di atas khatulistiwa, bukan di utara atau di selatan garis khatulistiwa. Pada hari ketika terjadi Equinox, Matahari tampak terbit 'tepat dari arah timur' dan terbenam 'tepat ke arah barat'.
Dampak Fenomena Equinox Terhadap Suhu Bumi
Masih mengutip dari BMKG, saat fenomena Equinox berlangsung, di luar bagian Bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan. Selain itu ketika Equinox berlangsung, matahari dan bumi memiliki jarak paling dekat.
Ketika Matahari dan Bumi memiliki jarak paling dekat, ini menyebabkan wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan penyinaran Matahari maksimum. Sehingga suhu udara meningkat secara drastis. Meski begitu, Equinox tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem.
Equinox merupakan fenomena astronomi atau fenomena alamiah, alias bukan merupakan fenomena seperti Heat Wave atau gelombang panas yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama. Masyarakat tidak perlu khawatir akan dampak dari fenomena Equinox yang tidak berbahaya.
(wia/idn)