Gunung Raja Paksi Geber Dekabonisasi, Begini Caranya

2 months ago 26
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta - PT Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk adalah salah satu produsen baja terbesar di Indonesia. Sebagai perusahaan yang menyumbang karbon cukup besar, GRP telah memulai melakukan strategi untuk dekarbonisasi.

General Manager Corporate Planning & Sustainability PT Gunung Raja Paksi Tbk, Sheren Omega mengatakan perusahaan telah berfokus dalam investasi lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan (Environmental, Social, and Governance/ESG) sejak 2021. Hal itu dilakukan juga dalam rangka menurunkan sumbangsih karbon yang dihasilkan dari bisnis baja.

"Sebagai salah satu sektor penyumbang karbon cukup banyak secara global dan di Indonesia yang tidak perlu kami banggakan, kami ingin berusaha mengurangi dampak bisnis kami tidak hanya lingkungan tetapi dampak sosial dan tata kelola perusahaan juga kita perhatikan," kata dia dalam Talkshow Inisiatif Keberlanjutan Mendukung Dekarbonisasi di Festival LIKE 2 KLHK, JCC, Jumat (9/8/2024).

Sheren mengatakan sampai saat ini GRP sudah melakukan berbagai strategi untuk menurunkan karbon yang dihasilkan dari bisnis perusahaan. Strategi tersebut di antaranya sosialisasi kepada suplier mengenai pentingnya penerapan ESG sehingga bisa dilakukan dekarbonisasi.

Selain itu, perusahaan juga melakukan eksplorasi teknologi untuk mengefisiensikan energi perusahaan. Menurutnya dengan efisiensi energi, maka harapannya dampak negatif terhadap lingkungan bisa menurun.

"Kami juga mengeksplore bagaimana bisa menggantikan fuel kami lebih ramah lingkungan. Ini erat kaitannya bahwa GRP mengurangi karbon, kedua bagaimana monitoring efisiensi dari operation production, efisiensi juga erat kaitannya dengan energi yang dikonsumsi," terangnya.

Sheren mengatakan perusahaan juga dimungkinkan melakukan pengurangan karbon pada produknya. Namun itu merupakan tahap terakhir jika sejumlah upaya yang sebelumnya dilakukan belum berhasil menurunkan karbon secara signifikan.

"Offsetting menjadi langkah terakhir kami untuk achieve produk yang zero carbon. Jika satu, dua, tiga, jika masih ada sisa karbon, maka offsetting carbon jadi langkah terakhir," tuturnya.

Lebih lanjut, untuk mengurangi konsumsi energi listrik, GRP juga telah membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Jawa Barat. Instalasi PLTS itu mencapai 9,3 MWp (megawatt peak).

"Target kami 33 MWp. Mungkin kalau dilihat 9,3 MWp ini besar sekali. Namun jika dibandingkan konsumsi listrik tahunan, hanya 7% dari listrik yang kita konsumsi," pungkasnya.

Tantangan Dekarbonisasi

Sheren mengatakan ada sejumlah tantangan untuk berkomitmen mengurangi karbon. Tantangan pertama terkait dengan pengetahuan mengenai definisi dan pentingnya dekarbonisasi. Sheren mengatakan di industri baja sendiri juga perlu ditekankan kembali seperti apa penting dekarbonisasi untuk industri itu sendiri.

"Sektor baja sendiri menjadi salah satu industri yang menghasilkan karbon cukup tinggi di dalam proses produksi, sehingga kami mawas diri tantangan apa sebenarnya? Pertama konteks di Indonesia di industri baja mengenai awareness level, tingkat pengetahuan, penyamaan visi, tujuan mengenai dekarbonisasi. Apa sih dekarbonisasi, apa yang harus kita lakukan. Itu menjadi tantangan di Indonesia," kata dia.

Tantangan selanjutnya mengenai teknologi untuk produksi baja zero carbon. Karena menurutnya sampai saat ini belum ditemukan teknologi yang bisa memproduksi baja hijau atau ramah lingkungan.

"Menjadi tantangan global, market ekspor mencari teknologi apa yang menghasilkan baja hijau, itu kata-kata seksinya ya green steel, yang mana steel tidak ada karbonnya. Itu teknologinya tidak ada sampai sekarang," ungkapnya.

Selanjutnya proses penelitian untuk menemukan baik itu strategi produksi hingga teknologi guna menghasilkan baja hijau. Namun, penelitian ini diperlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar.

"Kemudian juga supply chain, kompleksitas rantai pasok sektor baja untuk dekarbonisasi membutuhkan dari hulu ke hilir. Jadi bukan proses produksi, suplier, costumer juga harus mawas diri, harus tahu dan mulai dekarbonisasi sehingga GRP nggak jalan sendiri. Karena kami ini manufaktur, di tengah-tengah," terangnya.

Karena teknologi belum ada dan biaya transisi tersebut cukup mahal, maka tingginya pengeluaran perusahaan juga menjadi perhatian. Karena sebagai perusahaan tetap membutuhkan profit agar bisnis tetap terjaga.

"Tanpa profit, tanpa uang, susah untuk bisnis bertahan, sehingga komponen profit tidak bisa dilupakan, keseimbangan dampak lingkungan tetap, namun mendapatkan profit bisnis tetap menjadi pegangan Gunung Raja Paksi," ujarnya.

Terakhir, tantangan dekarbonisasi juga menyoroti permintaan market, mengingat untuk memproduksi baja yang zero carbon harus mengeluarkan biaya yang besar.

"Pertanyaannya siapa sih yang beli baja hijau, baja premiumnya, ada nggak yang beli. Nah ini topik menarik di global. Kabar baiknya, satu tahun belakangan banyak yang berkomitmen pada produk-produk hijau, tidak hanya baja, tetap sektor aluminium, raw material lainnya," pungkasnya. (ada/fdl)

Read Entire Article