Jakarta -
Fenomena hujan meteor Perseids berlangsung dengan puncaknya terjadi di pertengahan bulan Agustus 2024. Menurut para astronom, hujan meteor ini merupakan salah satu hujan meteor terbaik yang terjadi sepanjang tahun.
"Hujan meteor Perseids mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus, dan dianggap sebagai hujan meteor terbaik tahun ini," demikian yang disampaikan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Waktu Hujan Meteor Perseids di 12-13 Agustus 2024
Seperti dilansir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hujan meteor Perseids akan terjadi pada tanggal 12-13 Agustus 2024. Saat puncaknya, hujan meteor dari konstelasi Perseus ini diprediksikan akan berlangsung 100 meteor per jamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu puncak terjadinya, mengutip dari Earth Sky, hujan meteor Perseids diprakirakan akan terjadi mulai pukul 21.00 WIB hingga waktu subuh. Untuk melakukan pengamatan, disarankan untuk dilakukan pada saat langit gelap tanpa bulan.
Hujan meteor Perseids di bulan Agustus akan terjadi sangat banyak dan berwarna-warni. Oleh karena itu, hujan meteor Perseids disebut menjadi hujan meteor yang paling indah dan paling disukai, terutama pengamatan di belahan bumi utara.
Ilustrasi hujan meteor Perseids (Foto: AP/Emrah Gurel)
Tentang Hujan Meteor Perseids yang Disebut Terbaik
Mengutip dari Science NASA, hujan meteor Perseids adalah hujan meteor yang mencapai puncaknya pada pertengahan bulan Agustus. Dengan meteor yang cepat dan terang, Perseids sering meninggalkan "jejak" cahaya dan warna yang panjang di belakangnya saat melesat melewati atmosfer Bumi.
Perseids merupakan salah satu hujan meteor yang paling banyak terjadi dengan sekitar 50 sampai 100 meteor yang terlihat per jam. Hujan meteor ini Perseids juga dikenal dengan bola apinya. Bola api adalah ledakan cahaya dan warna yang lebih besar yang dapat bertahan lebih lama daripada rentetan meteor biasa, karena bola api berasal dari partikel materi komet yang lebih besar.
Proses terbentuknya Perseids sendiri adalah berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle. Komet ini membutuhkan waktu hingga 133 tahun untuk sekali mengorbit Matahari. Komet Swift-Tuttle terakhir kali mengunjungi tata surya bagian dalam pada tahun 1992.
(wia/imk)