Ilmuwan Temukan Kanker Lebih Banyak 'Serang' Gen X-Milenial Ketimbang Boomer

4 weeks ago 14
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Anggapan kanker hanya menyerang usia lanjut mulai memudar. Analisis di banyak negara menunjukkan kanker bahkan semakin meningkat lebih cepat di usia muda ketimbang kelompok dewasa.

Para ilmuwan di American Cancer Society mengonfirmasi tren kenaikan tersebut di berbagai jenis kanker. Statistik secara umum menunjukkan gen X atau milenial lebih mungkin mengalami penyakit kanker jenis tertentu ketimbang orangtua mereka atau baby boomer.

Setengah dari 34 jenis kanker yang diteliti menunjukkan data demikian. Untuk kanker pankreas dan ginjal misalnya, tingkat kanker di antara mereka yang lahir pada 1990, dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi, daripada mereka yang lahir di 1955.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para akademisi yang menerbitkan temuan mereka di Lancet Public Health pekan lalu mengatakan ini adalah pergeseran generasi dalam risiko kanker. Pergeseran tersebut memiliki implikasi yang mendalam.

Hyuna Sung, ahli epidemiologi yang berbasis di Atlanta di American Cancer Society, bekerja sama dengan rekan-rekannya untuk menggali data registrasi kanker Amerika pada lebih dari 23 juta orang yang didiagnosis dengan 34 jenis kanker antara 2000 dan 2019. Para peneliti juga memanfaatkan registrasi yang mencatat lebih dari 7 juta kematian akibat 24 jenis kanker selama periode yang sama.

Data tersebut diurutkan menurut tahun kelahiran, dengan pasien dikelompokkan dalam interval lima tahun dari tahun 1920 hingga 1990. Penelitian sebelumnya oleh American Cancer Society dan kelompok lain telah menemukan bukti beberapa kanker termasuk kolorektal (atau usus), pankreas, ginjal, kandung empedu dan testis meningkat pada usia di bawah 50-an. Sung dan rekan-rekannya menemukan pola yang sama juga terjadi.

Di antara kondisi baru yang meningkat pada generasi muda adalah kanker usus halus, kanker hati pada wanita, dan kanker anus pada pria. Dalam beberapa kasus, angka kematian meningkat seiring dengan kejadian, termasuk kanker kolorektal, hati (pada wanita), dan testis.

"Temuan ini menyadarkan karena menunjukkan peningkatan risiko kanker pada generasi muda bukan sekadar artefak akibat deteksi dan diagnosis kanker yang lebih sering," kata Sung.

"Sebaliknya, ini menunjukkan peningkatan risiko kanker yang nyata pada tingkat populasi, dengan peningkatan kejadian yang cukup besar, lebih besar daripada peningkatan kelangsungan hidup kanker."

NEXT: Apa Pemicunya?

Read Entire Article