KPK telah menerima klarifikasi yang disampaikan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, terkait penggunaan jet pribadi yang ditumpanginya dari Indonesia ke Amerika Serikat.
Dalam klarifikasinya, Kaesang mengakui bepergian bersama istrinya, Erina Gudono; kakak Erina, Nadya Gudono; dan seseorang yang disebut sebagai stafnya.
Dia mengaku pesawat tersebut milik temannya. Ia hanya menumpang. Menurut Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, Kaesang tidak membayar biaya private jet tersebut.
Menurut juru bicara Kaesang, Francine Widjojo, Kaesang menumpang private jet tersebut saat berangkat ke AS saja. Sementara pulangnya, dia menggunakan pesawat komersial.
"Mas Kaesang pulangnya naik pesawat komersial. Temannya yang pemilik pesawat pribadi masih lanjut beberapa hari di Amerika," ujar Francine saat dikonfirmasi, Rabu (18/9).
Adapun pernyataan Kaesang yang menyebut ia bersama istrinya, Erina Gudono, hanya nebeng naik private jet temannya itu sempat ramai diperbincangkan.
Pengacara Kaesang, Nasrullah, meminta agar publik tidak berspekulasi terkait jet pribadi itu.
"Beredar berita yang mempertanyakan apakah benar Mas Kaesang nebeng atau menumpang pesawat pribadi temannya karena dianggap di pesawat tersebut tidak ada penumpang lainnya atau temannya," kata Nasrullah melalui siaran pers, Rabu (18/9).
"Seperti yang kami sampaikan di KPK kemarin, detail informasi silakan tanyakan ke KPK. Semua data dan informasi sudah kami sampaikan ke KPK. Mohon jangan berspekulasi tanpa mengkonfirmasi kepada KPK," lanjut Nasrullah.
Kaesang sebelumnya memberikan penjelasan soal penggunaan jet pribadi tersebut. Dia mengaku pesawat tersebut milik temannya. Ia hanya menumpang.
Hal itu disampaikannya saat menyambangi Direktorat Gratifikasi KPK di Gedung ACLC KPK pada Selasa (17/9) kemarin, untuk memberikan klarifikasi.
"Jadi hari ini kedatangan saya ke KPK sebagai warga negara yang baik. Saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat. Saya datang ke sini, bukan karena undangan, bukan karena panggilan tapi inisiatif saya," papar Kaesang.
"Saya juga di dalam, mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat yang numpang atau nebeng pesawatnya teman saya," sambungnya.
Saat ini dugaan penerimaan tumpangan private jet itu tengah didalami oleh KPK apakah masuk ranah gratifikasi atau bukan.
KPK menyebut teman yang beri tebengan Kaesang berinisial Y. Beredar dugaan Y adalah Ye Gang, petinggi Sea Limited (Sea Group).