Jubir PKS, M. Kholid, menyebut saat ini PKS masih melakukan musyawarah Majelis Syuro untuk menentukan sikap di Pilgub DKI. Ia mengatakan, ada dua opsi bagi PKS.
Pertama, PKS tetap mendukung Anies Baswedan yang dipasangkan dengan Wakil Ketua Majelis Syuro mereka, Sohibul Iman. Di satu sisi, PKS juga membangun komunikasi untuk bergabung dengan KIM yang telah mendukung Ridwan Kamil (RK).
Adapun PKS mulai melirik koalisi lain karena hingga saat ini pasangan Anies-Sohibul belum memiliki tiket untuk Pilgub DKI.
“Tenggat waktu 4 Agustus itu sudah lewat maka opsi kedua inilah yang akan kita kaji, kita bahas dan kita perdalam,” kata Kholid kepada wartawan di DPP PKS, Jakarta, Sabtu (10/8).
“Itulah kemudian pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju,” imbuhnya.
Meski begitu, Kholid menyebut opsi pertama untuk mendukung pasangan AMAN juga masih belum tertutup. Baliho bakal paslon itu pun masih terpampang di DPP PKS hingga Sabtu (10/8) sore.
“Balihonya masih, tuh,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Zainudin Paru yang menyebut pasangan Anies Baswedan-Shohibul Iman (AMAN) kemungkinan besar gagal maju dalam kontestasi Pilgub Jakarta 2024.
"Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi Cagub/Cawagub DKJ," kata Zainudin Paru dalam keterangannya, Jumat (9/8).
Dia mengatakan, Anies telah gagal menggenapkan kursi dukungan menjadi 20 persen untuk pasangan AMAN yang membuat pasangan tersebut kemungkinan besar tak jadi berlayar.
"Dengan telah lewatnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan 4 kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah," jelasnya.