Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menuturkan kedatangan armada baru ini ditujukan untuk peningkatan layanan.
"Untuk meningkatkan layanan dan nanti tahun depan kereta-keretanya akan mulai datang yang baru," kata Didiek dalam sambutannya di acara CommuterRun, di Stasiun BNI City, Jakarta, Minggu (8/9).
Senada dengan Didiek, VP Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau Kereta Commuter, Joni Martinus menuturkan trainset yang akan datang tahun depan tersebut berasal dari impor China yaitu CRRC Sifang Co., Ltd dan PT INKA (Persero).
"Insyaallah di tahun depan akan ada gerbong baru KRL. Ada yang dari INKA baru dan ada yang dari CRRC China baru," kata Joni dalam kesempatan yang sama.
Rencananya, KCI akan menerima 3 rangkaian gerbong pada 2025. Sementara dari INKA, Joni tidak menjelaskan berapa rangkaian gerbong baru yang akan disetor INKA pada 2025.
Sebelumnya, KCI menandatangani perjanian kerja sama untuk pengadaan 16 rangkaian gerbong KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun. Lalu, INKA juga harus meretrofit 19 rangkaian KRL deegan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun.
Terakhir, dengan perusahaan China, KCI mengadakan tiga rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp 783 miliar.
Hanya saja, INKA kemudian hanya bisa memenuhi 2 peremajaan atau retrofit trainset KRL, dari kesepakatan sebanyak 19 trainset di semester II 2025. Dengan kekurangan tersebut, PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI akan menambah impor KRL dari China sebanyak 8 trainset.
Lebih lanjut Joni bilang, gerbong-gerbong yang akan datang tersebut akan menggantikan gerbong lama yang tidak lagi layak beroperasi. Sehingga, meski ada penambahan arnada baru, Joni bilang, tidak akan ada penambahan total perjalanan juga kapasitas penumpang.
"(Yang baru ini menggantikan gerbong gerbong yang lama, jumlah perjalanan sementara tetap, jadi kita lebih kurang sekarang ini ada sekitar 1.000 perjalanan per hari dan penumpang," terang Joni.