Kisah Kocong, Bocah Bule Betah di Bali, Kehabisan Uang, Ditampung Warlok

1 month ago 17
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Ibu dan anak asal Ukraina berinisial SB dan BS (7), yang akrab disapa Kocong, bertahan hidup dengan berbagai cara di Bali setelah kehabisan uang. Seperti keseharian mereka?

Salah satu caranya, mereka tinggal di rumah warga di Ubud, Gianyar. Kebutuhan sehari-hari ibu dan anak itu juga dibantu warga lokal.

"Ada warga lokal yang menampung dua warga Ukraina ini untuk tinggal," kata Kepala Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra di kantornya, Kamis (8/8/2024) dan dikutip Jumat (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ridha mengatakan SB dan Kocong tidak bersama suami dan ayahnya. Si ayah Kocong berada di Norwegia.

Saat ini, mereka melampaui izin tinggal dan telah overstay 192 hari.

"Dia (SB) mengaku kehabisan uang dan tidak ada itikad baik untuk memperpanjang visanya," kata Ridha.

Bagi warlok, ibu dan Kocong tidak mengganggu. Keberadaan Kocong justru dinilai menyenangkan. Kocong menjadi penghibur warga setempat karena tingkahnya yang polos.

Salah satu warga Ubud yang menampung Kocong dan ibunya adalah Gusti Made Ratnawati. Pemilik homestay di Tebasaya, Ubud, itu menjelaskan Kocong kerap bermain layaknya anak zaman dulu yang belum mengenal gawai.

"Jalan kaki jauh, main pasir, anaknya polos sekali dan apa adanya," kata Ratnawati, Senin (5/8).

Ratnawati menerangkan ia sempat menengok Kocong saat ditahan oleh imigrasi. Perempuan itu membawakan bocah Ukraina itu baju dan makanan.

SB enggan menjawab mengapa dia tidak memperpanjang izin tinggalnya. Dia hanya mengaku suka tinggal di Bali.

"Indonesia memang bagus, tapi Bali ada di hati kami," kata ibu Kocong tersebut.

Terbang ke Ukraina Kemarin

Bagi SB Indonesia, khususnya Bali, menjadi rumah kedua.

Karena izin tinggal sudah habis, Kocong dan ibunya dipulangkan ke Ukraina, Mereka diterbangkan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Kamis (8/8), pukul 10.00 Wita.

"Bagi kami orang Ukraina, hanya ada cinta dan persahabatan untuk Indonesia," kata SB.

Kocong pun tampaknya betah di Indonesia dan tidak mau pulang. Saat akan berangkat ke bandara, si Kocong tantrum. Si Kocong rewel dan menangis saat akan berangkat ke bandara dan pulang ke negaranya. Ibunya sampai kewalahan menenangkan si Kocong yang menangis.

"Tadi di dalam (ruang intel dan penindakan), nggak mau keluar dia (si Kocong). Namun dia dan ibunya baik-baik saja secara mental maupun fisik. Jadi, selama di detensi, mereka berbaur dengan petugas dan kondisinya baik-baik saja," kata Ridha.


(fem/fem)

Read Entire Article