Menjelang Maulid Nabi yang jatuh pada 16 September mendatang, ada baiknya orang tua mulai membacakan kisah Nabi Muhammad SAW untuk anak. Tujuannya agar mereka mengenali Rasulullah yang menjadi suri teladan seluruh umat Muslim.
Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Orang tua bisa mengenalkan beliau sebagai pribadi yang senantiasa jujur kepada si kecil, agar mereka turut mempraktikkan kebiasaan tersebut.
Sampaikan pula bahwa Rasulullah SAW sangat mencintai seluruh umatnya, termasuk anak-anak, sehingga si kecil merasa dekat secara emosional dengan beliau. Lewat kisah kehidupan Nabi Muhammad, anak juga jadi bisa memahami konsep keimanan dalam Islam sedini mungkin.
Jadikan hari Maulid Nabi sebagai momen untuk menumbuhkan kecintaan anak pada Rasulullah SAW, Moms. Caranya bisa dengan membacakan kisah hidup Nabi Muhammad yang dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas V susunan Feisal Ghozaly dan Achmad Buchori Ismail berikut ini.
Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah al-Mukarramah pada Senin, 12 Rabiul Awwal bertepatan dengan tahun gajah, atau 20 April 571 Masehi. Beliau lahir dalam keadaan yatim atau tanpa ayah.
Abdullah, ayahnya, telah lebih dahulu wafat saat Muhammad masih dalam kandungan ibunya. Ketika itu, usia kandungannya kira-kira masih 2 bulan.
Abdullah tidak meninggalkan harta benda yang banyak untuk diwarisi putranya. Ia hanya meninggalkan beberapa ekor unta saja.
Ibu Muhammad bernama Aminah binti Wahab dari kalangan suku Quraisy yang terpandang mulia di masa itu. Saat Muhammad masih bayi, ia diasuh oleh Halimah. Setelah usianya kurang lebih 2 tahun, Halimah menyerahkan kembali Muhammad kepada Aminah.
Sayangnya, saat Muhammad menginjak usia 6 tahun, ia harus kehilangan ibunya. Sejak saat itu, Muhammad menjadi yatim piatu atau tidak memiliki ayah dan ibu.
Masa Kanak-kanak hingga Dewasa Nabi Muhammad SAW
Pada masa kanak-kanak, Muhammad kecil selalu diajak pamannya, Abu Thalib, menggembalakan kambing. Ia senang dengan pekerjaannya dan sayang pada hewan. Karena itu, paman Muhammad sering menyebutnya si cerdas yang lincah dan baik.
Pada usia muda, Muhammad terkenal tabah, sabar, bertanggung jawab, pekerja keras, dan sangat jujur. Orang-orang pun akhirnya memberikan julukan “al-Amin” yang artinya terpercaya kepada Muhammad.
Pekerjaan yang digeluti Muhammad saat muda adalah berdagang ke negeri Syam. Ia membawa berbagai jenis dagangan milik saudagar kaya bernama Khadijah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah pun jatuh cinta padanya dan mereka berdua akhirnya menikah.