Jakarta -
Seorang YouTuber punya ide unik dengan bereksperimen membuka restoran ramen. Menggunakan ramen instan, ia berhasil mengelabui pelanggannya dan berujung viral.
Aksi unik para konten kreator tidak terlepas dari kreativitas yang berkembang di dalam otak mereka. Tidak hanya sekadar unggahan tetapi juga aksi nyata kerap dilakukan untuk memberi makan rasa penasarannya.
Banyak eksperimen yang dilakukan para konten kreator untuk mendapatkan perhatian dari pengikutnya (follower). Bahkan ada juga yang sampai mengambil langkah nekat dengan sedikit penipuan yang sengaja dilakukannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti seorang YouTuber bernama Stanley Chen yang dilaporkan oleh Unilad (4/8). Pria yang tinggal di Australia ini suatu hari mendapatkan ide untuk membuka sebuah restoran ramen.
Baca juga: Duh! Pesan Makanan hingga Rp 3,2 Juta, Pria Ini Ogah Patungan
Seorang YouTuber melakukan eksperimen membuat restoran ramen pakai ramen instan. Foto: Unilad
Tetapi karena tak memiliki kemampuan memasak ia hanya mengandalkan ramen instan yang disajikan layaknya ramen segar. Langkah pertama mendirikan restorannya ia diawali dengan membuat sebuah website yang menarik untuk membuat makanan yang mereka sajikan tampak nyata.
Ia menggunakan aplikasi editing foto untuk menampilkan semangkuk ramen yang menggiurkan lengkap dengan berbagai toppingnya. Kemudian ia menentukan nama untuk restorannya yang disebut sebagai Nise Jangaru Ramen.
Pemilihan namanya juga unik. Nise dalam bahasa Jepang artinya palsu, kata Jangara diambil sebagai nama dari restorannya itu sendiri. Pada website yang dibuatnya ia juga melengkapi dengan latar belakang cerita agar lebih banyak orang percaya dengan restorannya tersebut.
"Sebuah pengalaman omakase ramen yang hanya tersedia 2 malam saja dalam satu tahun. Nise Jangaru Ramen telah berkeliling dunia dan membuat pop-up ramen sejak 1953, sejauh ini kami telah melayani pelanggan di Jepang, Belgia, Amerika, dan 50 negara lainnya - Kini kami datang di Australia," tulis Chen pada websitenya.
Tak disangka restoran palsunya justru viral dan diantre pelanggan. Foto: Unilad
Chen juga memanfaatkan teman-teman influencenya untuk mempromosikan restoran yang seolah benar-benar beroperasi tersebut. Dalam berbagai promosinya dikatakan bahwa ia tidak menerima reservasi melainkan hanya untuk orang-orang yang datang langsung ke restoran.
Tak butuh waktu lama, banyak orang langsung antre di depan bangunan yang disewanya dan disulap sebagai restoran. Bahkan pelanggannya rela menunggu hingga 90 menit demi bisa makan di restoran palsu ini.
Setelah beberapa sesi pelanggan selesai makan, Chen dan pekerja lainnya berusaha bertanya komentar dari pengunjung yang datang. Ia dibuat semakin terkejut dengan pernyataan para pengunjung.
"Ini benar-benar terasa enak dan seperti masakan rumahan. Kaldunya itu benar-benar enak," ungkap salah satu pelanggan.
"Aku yakin ia akan membuat bisnisnya berhasil tidak ada acara selain meningkatkan kualitas produksinya dan aku akan datang ke sini pertama kali ia benar-benar membuka restoran yang asli," tulis salah satu netizen yang menonton video eksperimennya.
(dfl/odi)