Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan korban tewas dalam ledakan serentak walki-talki di seluruh Lebanon bertambah jadi 14 orang, Rabu (19/9).
Dilansir AFP, sejauh ini selain 14 orang tewas, terdapat 450 orang terluka. Ledakan ini terjadi sehari setelah teror ledakan perangkat komunikasi Pager yang menewaskan 12 orang dan melukai 2.800 orang.
Kelompok Hizbullah yang didukung Iran ini menyalahkan Israel atas gelombang pertama ledakan pada hari Selasa, dan bersumpah akan membalas dendam dan memicu ketakutan akan perang habis-habisan di wilayah tersebut.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan walki-talkieyang digunakan oleh anggotanya meledak di markasnya di Beirut saat pemakaman anggota Hizbullah yang tewas dalam ledakan hari Selasa.
“Sejumlah walki-talki meledak di pinggiran selatan Beirut,” kata sumber itu, dan tim penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah mengonfirmasi bahwa perangkat tersebut meledak di dalam dua mobil di daerah tersebut.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan “pager” dan “perangkat” juga meledak di markas Hizbullah di timur dan selatan, dan koresponden AFP mendengar ledakan di wilayah tersebut.
Sumber rumah sakit di kota timur Baalbek mengatakan kepada AFP bahwa 25 orang terluka setelah walkie-talkie meledak.