Jakarta -
Seorang pria bernama Huang meninggal dunia setelah 23 gigi-nya dicabut dalam satu hari, di Yongkang, Zhejiang, China.
Huang menjalani prosedur pencabutan gigi di salah satu klinik pada 14 Agustus 2024. Setelahnya, 13 hari setelah tindakan, pria tersebut meninggal dunia diduga karena serangan jantung.
Shu, anak Huang, melaporkan kasus tersebut setelah menemukan bukti formulir yang menyatakan orang tuanya bersedia mencabut 23 gigi dan memasang 12 gigi baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosedur medis yang dilakukan dengan membuat lubang di tengkorak dan rahang bawah dalam satu hari itu dikenal sebagai "immediate restoration" atau "restorasi segera".
Shu berpendapat, tindakan tersebut menyebabkan ayahnya harus menahan rasa sakit yang luar biasa setelah obat anestesi hilang. Hal itu menyebabkan Huang meninggal dunia secara mendadak tepat 13 hari setelah pencabutan 23 gigi itu dilakukan.
Kasus kematian ini pun menjadi viral di China, bahkan pihak berwenang China ikut turun tangan.
"Karena ada jeda 13 hari antara prosedur dan kematian Huang, kami masih menyelidiki penyebabnya," kata Komisi Kesehatan Yongkang, dikutip dari Shine.
Di sisi lain, Juru bicara klinik gigi mengklaim jumlah gigi yang dicabut dalam satu sesi ditentukan dokter yang memeriksa dengan memperhatikan kondisi pasien.
Menurut catatan klinik tersebut, 23 pencabutan gigi tersebut dilakukan oleh seorang dokter, yang merupakan dokter gigi spesialis perawatan saluran akar, gigi bungsu impaksi, dan gigi palsu lengkap.
Laporan terakhir menunjukkan, dokter tersebut masih berpraktik di klinik itu.
(suc/naf)