Jakarta -
Pemain asing baru di Liga 1 diharapkan bisa menularkan pengalamannya. Jangan sampai, pemain asing baru itu justru minim menit bermain di klub-klub sebelumnya!
Hal itu disampaikan pengamat sepakbola sekaligus pendiri Football Institute, Budi Setiawan. Dirinya mengharapkan, PSSI memberlakukan aturan minutes of played alias menit bermain bagi pemain asing baru di tiap klub agar bukan pemain kaleng-kaleng yang didatangkan.
"Dulu, pemain asing yang bermain di ISL itu berkualitas karena adanya aturan minute of played yang ditetapkan pada musim kompetisi 2008/2009. Kini, aturan itu sudah tidak diberlakukan sehingga pemasin asing kaleng-kaleng bisa bermain di Liga 1, tahun 2019 aturan minutes of played masih berlaku. Saya tidak tahu sejak kapan aturan itu dihapus dan oleh siapa dihapus," paparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi memberikan contoh. Alan Bernandon yang kini menjadi penjaga gawang PSS Sleman sejak 2016 hingga 2023 total bermain 17 kali dengan minutes of played-nya 1.405 menit. Terakhir, dia bermain di Serie D Brasil dengan Cascavel PR hanya bermain dua kali atau setara dengan 180 menit.
Berdasarkan catatan itu, Alan harusnya tidak lolos verifikasi karena strata liga sesuai edaran PSSI yang dapat bermain di Liga 1 adalah seri A, B dan C untuk Brasil.
"Sebelum pindah ke PSS Sleman dia berstatus pemain Botafogo (Serie C Brasil) namun tidak pernah bermain. Lantas, kenapa bisa diloloskan verifikasinya oleh PSSI?" tanyanya.
Budi juga menyoroti Pedro Dias yang tercatat sebagai bek Persija Jakarta. Pedro sempat nganggur alias tidak punya klub pada musim 2023.
"Pedro Dias pernah bermain di Liga Malaysia, Singapura dan Thailand sejak 2018. Dalam 6 musim itu, dia hanya bermain sebanyak 24 kali dengan total minutes of played 1.867 menit. Dalam 6 musim hanya bermain 24 kali, lebih sedikit dari total jumlah pertandingan klub liga 1 dalam 1 musim," jelasnya.
Budi Setiawan berharap, PSSI mampu memantau para pemain asing baru di Liga 1 dari rapor menit bermain. Itu bertujuan, pemain yang didatangkan memang pemain yang berpengalaman dan bisa membuat kualitas liga lebih baik.
"Ketua Umum PSSI Erick Thohir harus memberikan atensi dan mereview ulang aturan mengenai pemain asing ini sehingga keinginannya untuk meningkatkan kualitas Liga 1 bisa terwujud," tegasnya.
"Kegagalan sistem yang terjadi di Liga China dan Liga Saudi Arabia harusnya menjadi pelajaran. Jangan sampai klub-klub hanya demi fomo lalu mengambil semua kuota pemain asing (8 pemain asing) tanpa memikirkan dampaknya bagi kualitas liga Indonesia dan klub itu sendiri," tutupnya.
(aff/adp)