SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lagu "Gala Bunga Matahari" dari penyanyi Sal Priadi telah sukses membuat banyak orang tersentuh. Tembang tersebut merupakan salah satu lagu yang termuat dalam album penuh studio kedua Sal Priadi, Markers and Such Pens Flashdisks, yang dirilis pada 30 April 2024.
Bagaimana tidak, lirik "Gala Bunga Matahari" punya makna mendalam, membuat banyak orang merasa terhubung dengan lagu tersebut. "Gala Bunga Matahari" bercerita tentang kerinduan terhadap orang terkasih yang sudah terlebih dahulu meninggalkan dunia.
Namun, tembang ini bukanlah ratapan kesedihan. Justru, Sal mengemas kerinduan tak tertahankan itu dengan sangat elegan. Ekspresi rasa kangen yang lugas tanpa bertele-tele, dengan diksi unik ciri khas dari Sal dan telah jadi identitas yang melekat di sejumlah lagunya.
Baca Juga: Punya Karya Film? Kirimkan ke Alternativa Film Awards 2024
Selain merilis karya dalam bentuk audio, Sal Priadi juga menghadirkan video musik lagu "Gala Bunga Matahari" via YouTube. Sejak penayangan perdananya di YouTube pada 8 Agustus 2024, per Sabtu (10/8/2024), video klip tersebut sudah ditonton lebih dari 4,3 juta kali.
Disutradarai oleh Aco Tenriyagelli, klip tersebut menghadirkan dua tokoh utama, yakni Gempita Nora Marten dan Landung Simatupang. Alur cerita dalam klip selaras dengan makna lirik lagunya tentang kerinduan mendalam, membuat siapa saja yang menontonnya bisa meneteskan air mata haru.
Baca Juga: Menjaring Para Komika Berbakat di Audisi Comic 8 Revolution
Lirik "Gala Bunga Matahari"
Mungkinkah, mungkinkah?
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai-sungai itu benar-benar
Dilintasi dengan air susu?
Juga badanmu tak sakit-sakit lagi
Kau dan orang-orang di sana muda lagi
Semua pertanyaan, temukan jawaban
Hati yang gembira, sering kau tertawa
Benarkah orang bilang
Ia memang suka bercanda?
Mungkinkah, mungkinkah?
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
'Kan kuceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu
Kangennya masih ada di setiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan s'perti katamu
Jalani hidup dengan penuh sukacita
Dan percaya kau ada di hatiku s'lamanya, oh-oh
Mungkinkah, mungkinkah?
Mungkinkah kau mampir hari ini?
Bila tidak mirip kau
Jadilah bunga matahari