Rapat paripurna penetapan pimpinan MPR yang direncanakan digelar pada Rabu (2/10) di Gedung DPR/MPR, Senayan, pukul 19.00 WIB, harus diundur.
Mundurnya rapat untuk menentukan bagian dari alat kelengkapan dewan ini disebabkan pembahasan perwakilan pimpinan MPR dari unsur DPD belum ditentukan.
DPD baru membentuk kelompok DPD. Belum ada pembahasan sampai perwakilan mereka di MPR.
“Saya memahami barangkali dinamika politik tidak hanya di DPD mungkin ya. Tapi di DPR, di fraksi-fraksi di MPR juga barangkali masih ada diskusi soal siapa yang kemudian jadi pimpinan MPR,” kata Ketua Kelompok DPD, Dedi Iskandar Batubara, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/10).
MPR terdiri dari unsur DPR dan DPD. Dengan baru akan dibahasnya perwakilan dari DPD, rapat paripurna penetapan pimpinan MPR menjadi terlambat.
“Kita di pleno kelompok ini bagaimana diatur tatib kan pemilihan pimpinan MPR dari unsur kelompok DPD,” ujar dia.
Sementara Wakil Ketua MPR dari unsur DPD periode sebelumnya, Fadel Muhammad mengatakan, dirinya akan maju lagi untuk mengisi posisi tersebut.
“Insyaallah saya memajukan diri juga seperti biasa. Dan sudah siap dapat dukungan banyak,” kata Fadel.
Penentuan perwakilan dari DPD dilakukan dengan cara musyawarah, jika tidak mencapai mufakat maka dilakukan mekanisme voting seperti penentuan Ketua DPD.