Jakarta - Pemerintah Kota Balikpapan mengapresiasi kolaborasi Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam mengelola TPAS Manggar. Sebab kolaborasi itu menghasilkan pemanfaatan metana dari sampah dan sudah disalurkan ke 380 kepala keluarga di sekitar TPAS Manggar.
Hal itu diucapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana saat mengisi talkshow 'Upaya Mitigasi Perubahan Iklim PT Pertamina Hulu Mahakam' di Festival LIKE 2 di Jakarta, Sabtu (10/8/2024).
"Jadi izinkan kesempatan ini saya atas nama Pemerintah Kota mewakili mengucapkan terima kasih yang sangat luar biasa, untuk itu tepuk tangan untuk PHM," ujar Sudirman.
Sudirman menerangkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan bekerja sama dengan PHM untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas metana di TPAS Manggar yang dinamakan Wasteco, yaitu waste to energy for community.
Bersama PHM, TPAS Manggar menangkap gas metana langsung dari zona landfill dan menerapkan teknologi migas (PHM) dan inovasi sistem leveling air lindi (TPAS) di landfill untuk mengoptimalkan produksi, distribusi, dan pemanfaatan gas metana.
"Awalnya (pemanfaatan) gas metana (dilakukan) dari 2012 hanya lokal kita coba, kemudian dirasakan, disalurkan ke 102 sambungan rumah tangga. Dengan kerja sama dari PHM sejak 2019, hasilnya tadi, ada 300 sambungan rumah tangga yang menikmati," ujar Sudirman.
Peningkatan pemanfaatan gas metana di TPAS Manggar mencapai 820 ribu m3/tahun dan pada tahun 2024 telah disalurkan ke 380 KK masyarakat sekitar dengan radius 8 km.
Menurut Sudirman, pemanfaatan gas metana di TPAS Manggar juga memiliki manfaat lain, seperti mengurangi bau, mengurangi risiko bahaya kebakaran, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi biaya konsumsi lpg, memberdayakan umkm, dan mendukung penggunaan energi baru dan terbarukan.
"Malah kemarin saya bertemu dengan masyarakat, ketua RT, ada yang sebelumnya tinggal di luar kawasan Manggar, pindah ke lokasi sekitaran ke TPA. Jadi kalau di tempat lain TPA itu dijauhin oleh masyarakat, di Balikpapan malah sebaliknya didatangin," ujar Sudirman.
"Kenapa? Karena ada sumber energi. Ketika mereka mau berusaha, tidak usah mengeluarkan banyak, terutama UMK. Nah ini informasi dari ketua RT yang memiliki usaha, UMKM itu pindah ke kawasan dekat TPA manggar, jadi bermanfaat sekali," imbuh Sudirman.
Sebagai informasi, dalam talkshow tersebut juga turut hadir sebagai keynote speaker Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, KLHK, Sigit Reliantoro; lalu narasumber lain yaitu General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam, Setyo Sapto Edi; Head Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Mahakam, Frans Alexander A. Hukom; dan Sr Manager Project PT Pertamina Hulu Mahakam, Faisal Akbar.
(ncm/ega)