Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Pertama Sari mengatakan potensi pasokan dari Blok Andaman berkisar 2-5,5 Triliun Cubic Feet (TCF). Nantinya akan digunakan untuk memenuhi permintaan yang beragam.
Di sisi lain, saat ini pemerintah tengah berencana membangun Pipa Dumai-Sei Mangke dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pipa yang ditargetkan rampung pada 2027 ini akan membuat infrastruktur pipa gas di Sumatera akan semakin terintegrasi untuk memanfaatkan gas Andaman.
"Bagi PGN, Pipa Dumai-Sei Mangke akan menambah fleksibilitas distribusi gas bumi ke potential demand,” kata Rosa dalam keterangannya, Minggu (8/9).
Rosa kemudian membeberkan beberapa potensi demand di wilayah Sumatera Bagian Utara dan Tengah di antaranya pembangkit listrik, pupuk dan smelter, kilang dan industri.
Menurut dia, terdapat potensi pengembangan plant baru, di antaranya untuk blue ammonia, smelter milik Inalum, RU Dumai, dan metanol, sehingga kebutuhan akan gas bumi diproyeksikan meningkat.
Selain itu, dengan keberadaan Blok Andaman yang dekat dengan Aceh, terdapat potensi untuk pemanfaatan fasilitas Arun. Cucu Perusahaan PGN yaitu PT Perta Arun Gas (PAG) telah melakukan kajian awal untuk potensi pemanfaatan 2 Train LNG Arun. Kedua train tersebut adalah train 4 dan train 5 dengan estimasi durasi EPC selama 30 bulan.
Di sisi lain, lanjut Rosa, potensi gas dari Andaman juga berkaitan dengan kebutuhan PGN di tengah kondisi penurunan pada beberapa sumur-sumur gas pipa eksisting, karena memasuki fase natural decline. Karena itu, Rosa melihat pihaknya akan melakukan pembahasan intensif terkait rencana pemanfaatan potensi gas Andaman.
"Dalam diskusi nanti juga akan dipaparkan mengenai perkiraan volume dan jangka panjang waktu produksi gas berdasarkan kondisi terkini,” tutup Rosa.