Jakarta - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi karbon setiap tahunnya. General Manager PHM Setyo Sapto Edi mengatakan pihaknya telah berencana menurunkan emisi karbon tahun ini sebesar 86.121 ton CO2 ekuivalen.
"Kami punya target (kepada PHM) dari Pertamina penurunan emisi setiap tahun di tahun 2024 adalah 86.121 ton C02 eq," kata dia dalam Talkshow Upaya Mitigasi Perubahan Iklim di PHM, dalam acara Festival LIKE 2 KLHK, di JCC, Senayan, Sabtu (10/8/2024).
Untuk mencapai target tersebut, ada berbagai proyek atau program yang dilakukan oleh PHM. Pertama melakukan efisiensi energi yakni dengan penggunaan energi hijau untuk kantornya di Balikpapan, di mana listriknya menggunakan solar panel.
"Kalau melihat efisiensinya bisa menghemat efisiensi 96% kemudian juga air 57%, dan karbon yang terkandung dalam material (79%). Di atasnya solar panel sekitar 100 Kwpeak dan sudah menghasilkan sekitar 414 kWh sudah bisa penghematan di kantor kami di Balikpapan, ini yang kami ajukan inilah program unggulan kami," terangnya.
Setyo mengatakan penurunan emisi karbon dari penggunaan solar panel saja sudah mencapai 300 ton CO2 tahun ini. Selain kantor pusat, beberapa kantor cabang juga difasilitasi dengan energi terbarukan.
"Ini kami lakukan terus tidak hanya di kantor Balikpapan, di tempat-tempat di lapangan untuk kami menurunkan emisi yang ada di Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, PHM juga melakukan inovasi yakni mengubah bahan bakar solar menjadi diesel dual fuel (Diesel dan LGN) untuk kendaraan air (boat) yang digunakan operasional perusahaan.
Setyo mengatakan PHM sendiri memang lebih banyak beroperasi menggunakan kendaraan air karena produksinya banyak di air dalam menemukan air dan gas.
"Ini memang baru pertama kali di Indonesia dari fuel diesel menjadi LNG dan penghematannya cukup banyak dari sisi teste kami lakukan karena bisa 80% LGN dan 20% diesel, itu yang efisiensi yang luar biasa. Karena crew boat ini dalam satu hari menghabiskan 1.500 liter diesel solar gitu ya, jadi ini sangat membantu efisiensi dan menurunkan emisi yang dihasilkan," pungkasnya. (ada/fdl)