Jakarta -
Holding perkebunan PT PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tengah berupaya mendorong produksi gula. Langkah ini ditempuh melalui integrasi bisnis tebu.
Hal itu diwujudkan melalui penandatangan kerja sama operasi (KSO) dua anak usaha holding yakni PTPN I dan PT Sinergi Gula Nusantara di sektor on farm dan off farm guna memaksimalkan kinerja perusahaan.
Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani Direktur Utama PT SGN Mahmudi dan Direktur Utama PTPN I Teddy Y Danas yang disaksikan oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III M Abdul Ghani, Jumat (9/8) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Ghani mengatakan, integrasi bisnis tebu antara on farm dan off farm akan menjaga keseimbangan plant cane dan ratoon, penentuan jadwal tanam dan panen yang tepat menjadi kunci untuk mencapai produksi gula yang optimal.
"Penandatanganan KSO ini merupakan tonggak sejarah, sebagai langkah transformasi untuk mempercepat swasembada gula konsumsi pada tahun 2028," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2024).
Integrasi antara on farm dan off farm memberikan beberapa keunggulan, seperti standarisasi yang lebih baik dalam pengelolaan on farm baik secara teknis maupun non-teknis, efisiensi biaya on farm yang lebih tinggi dengan skala pengerjaan yang tepat, peningkatan efisiensi rantai pasok dengan penjadwalan tebang, muat, angkut (TMA) yang diselaraskan, serta pemanfaatan nilai tambah produk samping secara menyeluruh.
Dalam keterangan itu juga disebutkan, tanggung jawab dari holding perkebunan dan dukungan dari pemerintah menjadi faktor krusial dalam proses transformasi ini. Perannya tidak hanya sebagai motor penggerak, tetapi juga pengawal proses transformasi agar tetap berada di jalur yang tepat sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.
(acd/das)