Secercah Harapan untuk Joni Pemanjat Tiang Bendera Jadi Tentara

1 month ago 13
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Johanes Ande Kalla atau Joni, casis Bintara TNI yang gugur lantaran tinggi badan tak memenuhi syarat, bakal menjalani terapi untuk menambah tinggi badan. Joni, yang saat kecil viral lantaran memanjat tiang dan membetulkan tali bendera yang terlilit, mengaku tak punya mimpi selain menjadi TNI AD.

Pemuda asal Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya dipanggil Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Arh Suhardi. Sosok penyelamat momen pengibaran bendera pada 17 Agustus 2018 ini diberi kesempatan untuk melanjutkan proses seleksi meski tinggi badannya kurang dari batas minimal.

"Joni diberikan kesempatan untuk melanjutkan serangkaian tes yang berlangsung di Kota Kupang, wilayah Korem 161/WS," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana dalam keterangannya, dilansir detikBali, Selasa (6/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung mengatakan TNI mensyaratkan tinggi badan minimal 163 sentimeter (cm). Namun daerah tertinggal seperti di NTT punya ketentuan khusus tinggi badan minimal 160 cm.

"Yang bersangkutan tingginya hanya 155,8 cm. Namun ini masih tahap administrasi," kata Agung.

Piagam Penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud berkat aksi heroik Joni dijadikan dasar pertimbangan TNI AD untuk mengizinkan Joni melanjutkan proses seleksi meski tinggi badan kurang.

"Nanti kita gali apakah ada potensi-potensi yang lebih di bidang lainnya," ujar Agung, seperti dikutip Antara.

Selain diundang ke Makodim Belu, Joni juga diundang ke Makorem 161/Wirasakti Kupang. Joni ke Makorem Wira Sakti mengenakan baju kemeja putih dan celana berbahan kain berwarna hitam, membawa tas serta di tangannya terdapat dua buah pensil serta satu alat peruncing dan penghapus.

"Saya diundang oleh Bapak Danrem untuk bertemu dengan beliau," kata Joni di Makorem 161/Wirasakti Kupang seperti dilansir Antara, Rabu (7/8).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Tangis Haru Seleksi Akpol Sumber Sarjana di Semarang, Dua Difabel Lulus

[Gambas:Video 20detik]

Read Entire Article