Senang Menumpuk Harta? Ini Peringatan Rasulullah

1 month ago 25
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menumpuk kekayaan adalah hal yang tercela dalam Islam. Abu Hurairah RA meriwayatkan hadits Nabi Muhammad SAW tentang menumpuk-numpuk harta kekayaan.

Rasulullah SAW bersabda, "Aku tidak bahagia jika aku punya emas sebesar bukit Uhud, sampai pada hari ketiganya tidak tersisa emas kecuali satu dinar selain yang telah kusiapkan untuk membayar utangku." (HR Muslim)

Dalam riwayat Abu Dzar RA dijelaskan bagaimana sikap yang akan dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika beliau punya harta kekayaan berlimpah. Abu Dzar meriwayatkan bahwa pada suatu senja, dia berjalan bersama Rasulullah SAW di tanah berbatu-batu hitam sambil memandangi bukit Uhud.

Lalu tiba-tiba Nabi SAW memangil Abu Dzar, "Ya, Abu Dzar!" Dijawab, "Hamba, ya Rasulullah!"

Kemudian Nabi SAW bersabda, "Tidaklah akan membahagiakanku, bila bukit Uhud itu menjadi emas bagiku, hingga di hari ketiganya emas itu masih tersisa di tanganku satu dinar selain satu dinar yang telah kusediakan untuk membayar utang.

Aku akan memanggil para hamba Allah, lalu kukatakan kepada mereka, 'Ini.. ini', sambil meraih ke depan, ke kanan dan ke kiri, (seolah beliau sedang berbagi-bagi)."

Masih berlanjut di riwayat yang sama, Abu Dzar RA berjalan bersama Nabi Muhammad SAW. Lalu beliau SAW memanggilnya kembali, "Wahai, Abu Dzar!" Dijawab oleh Abu Dzar, "Hamba, wahai Rasulullah!"

Lantas beliau SAW bersabda, "Orang-orang kaya yang menumpuk-numpuk harta, pada hari kiamat kelak mereka miskin, kecuali orang-orang yang berkata, 'Ini! Ini! Ini! (membagi-bagikan hartanya) seperti yang telah dilakukan Nabi SAW." (HR Muslim)

Dari hadits tersebut, dapat dipahami bahwa kebahagiaan bagi Nabi Muhammad SAW bukanlah bersumber dari harta kekayaan. Hadits itu juga berisi pesan agar setiap Muslim tidak menumpuk-numpuk harta agar selamat di hari kiamat kelak. Orang kaya yang baik, seperti kandungan dalam hadits tersebut, adalah mereka yang senang berbagi.

Read Entire Article