Jakarta - Unilever Indonesia memiliki sejumlah strategi untuk dalam mengelola sampah, khususnya plastik. Langkah itu dilakukan untuk meminimalisir pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
"Unilever sendiri mempunyai target yang kita update terkait sustainability khususnya berfokus pada empat isu yakni iklim, alam atau climate, nature, plastic, dan livelihoods. Target kami lebih fokus dari jangka menengah hingga jangka panjang," kata Head of Division Environment and Sustainability Unilever Indonesia Foundation Maya Tamimi di acara Festival LIKE 2, JCC, Jakarta, Sabtu (10/8/2024).
Dia menjelaskan pihaknya memberikan perhatian serius dalam berbagai upaya untuk menekan sampah plastik. Mulai dari proses hulu, tengah, hingga hilir begitu diperhatikan.
Khusus untuk hulu, dia mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah riset agar produk-produk yang dihasilkan mampu didaur ulang. Diharapkan hal tersebut bisa menekan jumlah sampah plastik.
"Untuk plastik sendiri Unilever melakukan banyak hal terutama untuk sampah dari mulai sebelum produknya luncurkan ke market atau pasar. Jadi kami lakukan inovasi mengurangi gramasi plastiknya, kemudian membuat desainnya sedemikian ramah sehingga penggunaan plastiknya bisa minimum atau lebih mudah di daur ulang," jelasnya.
Untuk sisi tengah, dia mengatakan pihaknya pun turut melakukan edukasi terkait kehadiran bank sampah kepada para konsumen. Serta memudahkan mereka untuk menemukan bank sampah.
"Kita juga menggerakkan banyak sekali titik pengumpulan sampah collection point jadi ada yang dari bank sampah, dari TPS 3R, pengepul langsung. Bank sampahnya ada juga sebagian besar ada di komunitas yang kemudian mungkin saja memiliki bank sampah unit yang berada di sekolah juga. Kita menargetkan seluruh titik yang memungkinkan untuk terjadinya pengumpulan. Jadi bagaimana supaya masyarakat lebih semangat lagi mendaur ulang sampah lagi. Dan untuk konsumen kami jadi lebih mudah. Jadi itu yang dilakukan di sisi tengah," tuturnya.
Sementara dari sisi hilirnya, dia mengatakan pihaknya pun turut menjalin kerja sama dan memanfaatkan sejumlah teknologi untuk mendaur ulang sampah.
"Di sisi hilir, tidak hanya dikumpulkan. Kita juga bekerja sama dengan para pemain yang ada di hilir seperti mendaur ulang sampah kemudian (memanfaatkan) teknologi-teknologi yang ada untuk mendaur ulang sampah plastik," tutupnya.
Untuk diketahui, Festival LIKE 2 merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan). Adapun tema yang diambil dalam festival yang digelar pada 8-11 Agustus 2024 dI Jakarta Convention Center Hall A & B, Senayan, Jakarta ini yaitu '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas'
Acara ini akan diisi oleh berbagai kegiatan diantaranya I LIKE CONCERT, I LIKE WALK (Fun Walk), Talk Show, Exhibition, Coaching Clinic, Sellers Meet Buyer, Demo Inovasi, Competition, dan KLHK Appreciation Night.
(ncm/ega)