Polisi telah memeriksa anak-anak mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84). Ardana dan istri, Sri Wulan Trisna (64), ditemukan tewas dan kasus kematian pasutri lansia tersebut masih misteri.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan, enggan membeberkan hasil pemeriksaan terhadap anak-anak itu.
"Semua yang pihak terkait (termasuk) keluarga (diperiksa). Anak-anak almarhum dan anak-anak almarhumah, mungkin seperti ada informasi indikasi karena ini (sesuatu hal) lagi diolah sama Polresta Denpasar dan Polda Bali. Semoga dalam waktu dekat bisa terungkap," katanya kepada wartawan, Jumat (20/9).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sri Wulan merupakan istri kedua Ardana. Ardana memiliki dua anak laki-laki dari istri pertama dan seorang anak perempuan dari Sri Wulan.
Polisi juga belum bisa memastikan kematian pasutri ini berkaitan dengan keluarga atau tidak. Jansen meminta masyarakat apabila mengetahui informasi yang berkaitan dengan kematian kedua almarhum, melapor ke Polresta Denpasar atau Polda Bali.
"Semua isu atau informasi apa pun sedang kita kembangkan, termasuk saya sampaikan kami membuka pintu bagi masyarakat yang tahu informasi apa saja. Itu akan ditampung penyidik dan diolah dengan bukti-bukti terkait dan seterusnya," katanya.
Sementara itu, salah satu anak laki-lakinya berinisial KK tak mau berkomentar tentang kematian pasutri tersebut.
"Maaf, belum bisa wawancara," katanya singkat saat dihubungi.
Diberitakan sebelumnya, penemuan mayat ini bermula dari laporan warga dan menantu Ardana ke Kepala Lingkungan Karya Darma, Putu Gede Igar Bramandika, Kamis (8/8) pukul 18.35 WITA.
Menantu Ardana mendapati rumah dalam keadaan tertutup dan bau menyengat. Mereka kemudian menghubungi babinsa, membuka paksa rumah, dan mencari keberadaan kedua lansia itu.
Ardana ditemukan tergeletak di dekat pintu dapur, sedangkan Sri Wulan telentang di tempat tidur. Mereka diduga meninggal 3 sampai 5 hari sebelum ditemukan tewas.
Selain itu, Ardana diduga tewas akibat kekerasan benda tumpul, sedangkan Sri Wulan mengalami kekerasan benda tumpul dengan pola luka mirip kasus pembekapan.