Sebanyak 9 orang tewas dan 300 terluka dalam ledakan serentak di Lebanon, Rabu pada Rabu (18/9). Ledakan ini terjadi sehari setelah teror ledakan perangkat komunikasi Pager yang menelan korban 12 orang tewas dan hampir 3.000 orang terluka.
Dalam laporan seorang reporter Reuters, di pinggiran selatan Beirut dia melihat anggota Hizbullah dengan panik mengeluarkan baterai walki-talki yang tidak meledak, dan melemparkan bagian-bagiannya ke dalam tong logam di sekitar mereka.
Gambar walki-talki yang meledak yang diperiksa oleh Reuters menunjukkan panel bagian dalam berlabel "ICOM" dan "buatan Jepang".
Menurut situs webnya, ICOM adalah perusahaan komunikasi radio dan telepon yang berbasis di Jepang.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa produksi beberapa model radio genggam ICOM telah dihentikan, termasuk IC-V82, yang tampaknya sangat mirip dengan gambar yang diambil dari Lebanon pada hari Rabu dan dihentikan secara bertahap pada tahun 2014.
Belum ada balasan dari ICOM atas konfirmasi yang dilakukan Reuters pada hari Rabu.
Radio genggam tersebut dibeli oleh Hizbullah lima bulan lalu, hampir bersamaan dengan pembelian pager. Hal itu diungkap sumber keamanan Lebanon.