Setelah dibentuk, Dokuritsu Junbi Cosakai terdiri dari badan perundingan dan kantor tata usaha. Dokuritsu Junbi Cosakai adalah istilah Jepang yang berarti "Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia" (BPUPKI).
Lembaga ini dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang pada 1 Maret 1945. Tujuannya adalah untuk membantu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Berdasarkan buku Sejarah Pergerakan Nasional, Fajriudin Muttaqin, (2015), tujuan utama BPUPKI adalah untuk mempelajari, menyelidiki, dan merumuskan hal-hal yang diperlukan bagi pembentukan negara Indonesia merdeka.
Tugas ini mencakup perumusan dasar negara, sistem pemerintahan, dan konstitusi yang akan digunakan setelah kemerdekaan dicapai. Dalam pelaksanaannya, Dokuritsu Junbi Cosakai terdiri dari badan perundingan dan kantor tata usaha. Berikut adalah penjelasan mengenai dua bagian penting tersebut.
1. Badan Perundingan (Sidang Utama BPUPKI)
Badan perundingan adalah inti dari BPUPKI yang bertugas merumuskan dan membahas berbagai konsep mengenai dasar negara, bentuk pemerintahan, serta persiapan kemerdekaan Indonesia. Badan ini terdiri dari 67 anggota, termasuk tokoh-tokoh penting pergerakan kemerdekaan Indonesia, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.
Fungsi utama badan perundingan ini adalah sebagai berikut.
Sidang BPUPKI berlangsung dalam dua kali sidang besar, yaitu sidang pertama pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945 yang membahas dasar negara. Berikutnya, sidang kedua yang berlangsung pada 10 hingga 17 Juli 1945, membahas rancangan undang-undang dasar.
Kantor Tata Usaha adalah bagian administratif dari BPUPKI yang bertugas mengurus semua kegiatan teknis dan administratif. Mereka berperan penting dalam mempersiapkan dan mendukung kelancaran jalannya sidang-sidang serta pengelolaan dokumen. Kantor ini membantu dalam:
Kantor Tata Usaha ini mendukung fungsi Badan Perundingan agar dapat berjalan lancar dan terorganisir, meskipun perannya lebih bersifat administratif daripada politis.
Dokuritsu Junbi Cosakai terdiri dari badan perundingan dan kantor tata usaha. Kedua bagian ini dibentuk oleh Jepang dan bekerja sama untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang akhirnya diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. (DNR)